Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Donald Trump Kampanyekan Boikot Starbucks

Kompas.com - 31/01/2017, 17:53 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Pernyataan Starbucks yang berniat mempekerjakan 10.000 pengungsi di seluruh dunia sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan anti-imigran Presiden Donald Trump langsung mendapat tanggapan.

Para pendukung Trump kini menyerukan kampanye memboikot Starbucks di dunia maya dengan tagar #BoycottStarbucks yang langsung menjadi trending topic Twitter di AS.

"Pada saat Presiden Trump memperjuangkan lapangan pekerjaan untuk rakyat AS, CEO Starbucks malah ingin mempekerjakan 10.000 pengungsi. Bagaimana dengan kami?#BoycottStarbucks," ujar pengguna Twitter, Scott Presler.

Namun, para netizen yang menentang kebijakan Trump memuji keputusan manajemen Starbucks.

"Muncul #BoycottStarbucks karena mereka berniat mempekerjakan pengungsi, Anda tahu artinya? Saatnya untuk minum Starbucks," ujar Shafeeq Younus, pengguna Twitter.

Banyak yang mengkritik gerai kopi internasional ini memutuskan untuk mempekerjakan pengungsi ketimbang para veteran perang.

Namun, Starbucks ternyata memiliki program untuk mendukung para veteran perang dan keluarga mereka.

Saat ini, Starbucks sedang dalam proses untuk mempekerjakan 10.000 veteran perang dan keluarga militer untuk memenuhi janji yang dibuatnya pada 2013.

Perusahaan yang berbasis di Seattle itu memiliki sejarah panjang dalam hal keterlibatan dalam politik dan bukan kali ini saja Starbucks berada di tengah sebuah permasalahan besar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com