Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Salman dan Presiden Trump Sepakat Bangun Zona Aman di Suriah dan Yaman

Kompas.com - 30/01/2017, 17:34 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Raja Arab Saudi, Salman, dalam percakapan telepon dengan Presiden AS, Donald Trump, Minggu (29/1/2017), sepakat untuk mendukung perlunya zona aman di Suriah dan Yaman.

Gedung Putih menjelaskan hal tersebut dalam sebuah keterangan sebagaimana dirilis kantor berita Reuters pada Senin (30/1/2017).

Trump, selama kampanye pemilu Presiden AS tahun lalu, menyerukan negara-negara Teluk untuk terlibat dalam upaya menciptakan zona-zona aman untuk melindungi pengungsi Suriah.

Pernyataan Gedung Putih yang dirilis setelah percakapan telepon antara Raja Salman dan Presiden Trump mengatakan, kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya memperkuat usaha bersama untuk memerangi penyebaran kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

“Presiden menawarkan, dan Raja pun sepakat, untuk mendukung pembentukan zona aman di Suriah dan Yaman,  begitu juga akan akan mendukung ‘ide-ide lain’ untuk membantu pengungsi yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang terus terjadi,” katanya Gedung Putih.

Mereka juga menyatakan akan mendukung apa yang disebut Gedung Putih "ide-ide lain" guna membantu pengungsi yang terusir dari rumah akibat perang.

Keduanya sepakat tentang "pentingnya secara ketat menegakkan" kesepakatan nuklir dengan Iran, yang dikecam keras Trump sebagai perjanjian yang buruk.

Dalam dua hari ini, Trump telah menghubungi sejumlah pemimpin dunia.

Trump yang baru dilantik pada 20 Januari ini juga berbicara dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed dan penjabat Presiden Korsel Hwang Kyo Ahn.

Sebelumnya, Sabtu, Trump berbicara dengan PM Jepang Shinzo Abe, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Perancis Francois Hollande dan PM Australia Malcolm Turnbull.

Trump juga telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui percakapan telepon jarak jauh, seperti yang dilakukannya kepada pemimpin dunia lainnya.

Dalam percakapan itu, Trump dan Putin setuju bekerja sama dalam memerangi kelompok yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Keduanya sepakan untunk terus mengupayakan perdamaian di Suriah dan bahkan seluruh dunia, dengan mengedepankan dialog. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com