Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Umumkan Bangun Lagi 2.500 Rumah Baru di Tepi Barat

Kompas.com - 25/01/2017, 08:23 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Israel, Selasa (24/1/2017), telah mengumumkan rencana baru untuk membangun 2.500 rumah lagi di Tepi Barat yang diduduki.

Pengumuman tersebut merupakan yang kedua sejak Presiden AS Donald Trump menjabat, sinyal bahwa Trump lebih akomodatif terhadap proyek-proyek tersebut dari pendahulunya, Barack Obama.

Sebagian besar proyek permukiman itu akan terletak di dalam daerah-daerah di mana para pemukim sudah bertempat tinggal, seperti dilaporkan Reuters pada Rabu (25/1/2017).

Sebanyak 2.500 rumah baru itu akan dibangun di Samaria dan Yudea, Tepi Barat.

Sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan Israel, otoritas yang menangani tanah okupasi Israel sejak perang tahun 1967, mengatakan, keputusan tersebut untuk memenuhi permintaan atas perumahan baru "demi mempertahankan kehidupan biasa sehari-hari".

Menurut kantor Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman itu, pemerintah menyatakan menyetujui perluasan permukiman "untuk menanggapi kebutuhan perumahan" di permukiman Beit El, dekat Ramallah dan daerah-daerah lain.

Pembangunan rumah baru sebagian besar akan berada di blok permukiman yang sudah ada. Israel melakukan itu tetap di bawah perjanjian perdamaian pada masa depan dengan Palestina.

Namun, terobosan yang disediakan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunjukkan bahwa sebagian besar rumah yang direncanakan itu akan berada di luar blok yang ada.

Lewat akun media sosial Twitter, Netanyahu mengatakan, "Kami sedang membangun dan akan terus membangun."

Palestina menanggapi berita itu dengan menuduh Israel berusaha menggagalkan persetujuan perdamaian dan mengabaikan oposisi internasional atas perluasan permukiman itu.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdeneh, meminta negara-negara lain membantu Palestina dengan mengambil "sikap yang nyata dan serius" atas kebijakan baru Israel itu.

Trump sudah berbicara melalui telepon pada Minggu (22/1/2017) dengan Netanyahu. Pada Selasa (24/1/2017), kepala juru bicara Presiden Trump tidak mengomentari rencana baru Israel tersebut.

Ditanya apakah Trump mendukung pengumuman pemukiman terbaru, Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer mengatakan kepada wartawan, "Israel terus menjadi sekutu besar AS dan ingin semain dekat dengan Israel. Kami akan mengadakan pembicaraan dengan PM Israel."

Hingga sejauh ini, sekitar 350.000 pemukim menetap di Tepi Barat dan 200.000 pemukim lagi tinggal di Jerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Di luar blok utama, yang sebagian besar adalah dekat perbatasan dengan Israel, ada lebih dari 100 pos pemukiman yang tersebar di seluruh puncak bukit di Tepi Barat.

Tepi Barat dan Jerusalem Timur adalah rumah bagi lebih dari 2,6 juta warga Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com