Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Ini, Presiden Duterte Serang CIA

Kompas.com - 24/01/2017, 18:56 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Selasa (24/1/2017) melemparkan serangan kepada dinas intelijen AS, CIA.

Menurut Duterte, CIA secara diam-diam mengendalikan penggerebekan yang gagal terhadap seorang anggota militan Islam yang mengakibatkan 44 polisi tewas dua tahun lalu.

Pasukan komando kepolisian menewaskan Zulkifli Abdhir, yang menjadi salah satu buronan paling dicara pemerintah AS.

Zulkifli tewas dalam penggerebekan di sebuah pertanian terpencil di wilayah selatan Filipina tempat berbagai kelompok pemberontak berada.

Namun, sejumlah orang bersenjata menjebak pasukan kepolisian dan dalam pertempuran selama sehari penuh, 44 orang polisi tewas.

Penggerebekan itu dilakukan di masa pemerintahan Benigno Aquino, pendahulu Duterte.

Operasi ini mengakibatkan upaya untuk menciptakan perdamaian dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok militan Islam terbesar di Filipina, gagal.

"Mengapa semua ini ditutupi? (karena) Ini adalah operasi CIA," ujar Duterte.

Duterte melayangkan tuduhanya itu  di hadapan para janda ke-44 polisi yang tewas dalam penggerebekan itu, setelah menerima mereka di Istana Malacanang, Manila.

Selain menuduh CIA, Duterte juga menyalahkan Aquino karena tak mengirimkan bantuan dan membiarkan para polisi itu tewas.

"Sebab pemerintah tak mau  berisiko memulai perang baru dengan MILF, yang sudah menandatangani perdamaian 10 bulan sebelumnya," tambah Duterte.

"Tak cukup mengatakan kepada rakyat  bahwa ini adalah kesalahan Anda. Anda (Aquino) harus mengakui apa yang Anda lakukan," lanjut Duterte.

"Anda melemparkan para prajurit ini ke kandang singa dan membiarkan mereka dimangsa," Duterte menegaskan.

Duterte yang sudah memerintah selama tujuh bulan mencoba melepaskan aliansi dengan AS dan berupaya mendekati China dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com