Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Trump di Luar Negeri Hadapi Risiko Teror

Kompas.com - 23/01/2017, 21:23 WIB

DUBAI, KOMPAS.com - Bisnis-bisnis di seluruh dunia yang menggunakan nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi peningkatan risiko, sejak dia resmi dilantik.

Risiko lebih besar terutama muncul di tempat bisnis Trump yang berada di negara-negara yang sebelumnya menjadi sasaran kekerasan. 

Nama Trump masih menjadi merek di luar negeri, geng-geng kriminal atau para teroris dapat menyasar gedung-gedung yang menggunakan nama itu.

Bahkan, sejumlah pengamat keamanan menyebut, para pelaku teror bukan tak mungkin menculik para pekerja yang terkait dengan perusahaan-perusahaan itu, dan lalu meminta yang tebusan atau lebih buruk.

"Mereka mungkin menculik pegawai Trump dan bahkan tidak ingin bernegosiasi, karena ingin mendapat publisitas," ujar Colin P. Clarke.

Clarke adalah ilmuwan politik di RAND Corporation yang mempelajari terorisme dan jaringan kriminal internasional.

Memperkirakan serangan ini diyakini membuat tugas polisi, badan intelijen dan ahli keamanan di seluruh dunia semakin rumit. Meskipun, dugaan ini masih bersifat spekulatif.

Merek-merek AS telah menjadi target dalam aksi kekerasan di luar negeri sebelumnya, namun mereka tidak pernah dimiliki oleh seorang presiden.

"Itu bedanya," kata Clarke.

Naiknya Trump menjadi presiden Amerika ke-45 memberikan tantangan unik mengingat luasnya kepentingan bisnis internasional sang Presiden.

Ditanya mengenai isu-isu keamanan, Trump Organization mengaku dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memiliki protokol-protokol ekstensif di seluruh properti yang ada, baik di AS maupun di luar negeri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com