Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chelsea Clinton Bela Putra Bungsu Trump yang Di-"bully" di Dunia Maya

Kompas.com - 23/01/2017, 16:55 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putri pasangan Bill dan Hillary Clinton membela putra bungsu Presiden Donald Trump yang menjadi korban bullying di dunia maya.

Barron Trump (10) menjadi korban sejumlah meme yang dirilis di dunia maya sejak hasil pemilihan presiden AS menunjukkan kemenangan berada di pihak ayahnya.

Namun, jumlah meme yang menyerang Barron meningkat setelah pelantikan Donald Trump pada Jumat lalu.

Saat pelantikan ayahnya, raut wajah Barron tak menunjukkan ekspresi kebahagiaan. Raut wajah Barron malah menunjukkan kebosanan dan kebencian terhadap ayahnya.

Salah satu serangan terhadap Barron datang dari Katie Rich, seorang penulis acara Saturday Night Live di stasiun televisi NBC.

"Barron akan menjadi siswa homeschooling pertama yang menjadi penembak di negeri ini," demikian sindiran tersebut.

Menanggapi serangan bertubi-tubi terhadap Barron, Chelsea Clinton tak bisa tinggal diam dan membela bocah itu.

"Barron Trump layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang anak-anak. Membela anak-anak berarti juga menentang kebijakan presiden yang melukai anak-anak," ujar Chelsea.

Pembelaan Chelsea itu banyak mendapat dukungan dari pengguna dunia maya.

"Terima kasih Chelsea. Itulah yang harus dikatakan perempuan yang tumbuh besar di Gedung Putih. Anda adalah produk terbaik seorang presiden Amerika. Saya sebaya dengan Anda dan saya selalu berpikir Anda sama dengan saya dan tak seharusnya ada yang mengganggu Anda," ujar pengguna Twitter, Anitha Bachireddy.

"Sebagai calon psikiater anak dan remaja, saya katakan, hasil terbaik dari Hillary dan Bill adalah Anda," tambah Anitha.

"Chelsea Clinton menghabiskan masa anak-anaknya di Gedung Putih dan menjalani kritikan masyarakat selama bertahun-tahun," kata Jonas Chess.

"Amy Carter, Chelsea Clinton, putri kembar Bush, anak-anak Obama, semua menjadi subyek kekejaman," kata Paula Qureshi.

"Itulah sebabnya semua orangtua harus menghargai mereka apa pun afiliasi politiknya dan mempertimbangkan bahwa tindakan mereka memengaruhi anak seseorang," tambah Qureshi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com