Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendevu, "App" untuk Pekerja Seks Berkomunikasi dengan Pelanggan

Kompas.com - 23/01/2017, 16:30 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Sebuah aplikasi baru yang cara kerjanya mirip dengan Uber diprediksi akan memudahkan dan mengamankan komunikasi para pekerja seks dengan klien mereka.

Di beberapa negara bagian di Australia, menawarkan layanan seksual bukanlah hal yang dilarang.

Namun, legalitas itu tak berarti tak ada risiko baik bagi para pekerja seks maupun klien mereka. 

Dengan aplikasi bernama Rendevu itu, kedua pihak dalam bisnis ini diprediksi bisa terlepas dari persoalan tersebut. 

Pengembang aplikasi ini, Rueben Coppa mengatakan, pekerja seks bisa menawarkan diri mereka di aplikasi tersebut.

Mereka hanya cukuk memberi informasi tentang jam kerja, layanan yang ditawarkan, dan harga yang mereka patok. 

"Dan klien bisa mengunduh app ini, mereka bisa melihat siapa saja pekerja seks yang sedang bekerja," kata Coppa.

"Mereka juga bisa melihat berapa menit yang diperlukan untuk membuat perjanjian dengan mereka." kata dia lagi.

Baik klien dan pekerja seks bisa menulis dan membaca komentar atas layanan yang diterima maupun diberikan.

App itu juga akan bisa mengetahui lokasi. Penggunanya pun harus memberikan rincian kartu kredit mereka.

"Karena kami mengambil data kartu kredit terlebih dahulu, untuk memastikan waktu booking," kata Coppa.

"Dan sebagai bagian dari proses booking, pekerja seks tersebut bisa melihat ID klien mereka, sehingga prosesnya lebih aman dari yang ada sekarang," terangnya.

"Kami juga akan melacak booking-nya dan menyimpan datanya selama beberapa minggu, sehingga bila ada masalah yang dialami oleh pekerja seks di mana mereka harus melapor ke polisi atau masalah kami, kami masih memiliki rinciannya."

Walau langkah ini lebih banyak untuk kepentingan pekerja seks, Coppa mengatakan, mereka juga memberikan jaminan kerahasiaan dari sisi klien.

"Mungkin hal terbesar yang menjadi pertimbangan terus menerus adalah keseimbangan antara kerahasiaan klien, dan keamanan, serta keselamatan pekerja seks," kata Coppa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com