Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Serangan Roket ke Markas Polisi Istanbul Ditangkap

Kompas.com - 23/01/2017, 06:07 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki, Minggu (22/1/2017), menangkap seorang pria, yang diyakini sebagai salah seorang yang bertanggung jawab atas serangan roket ke markas polisi Istanbul dan kantor partai berkuasa.

Polisi mengatakan, penyerang bersenjata menyerbu markas polisi di Istanbul dan kantor dari Partai AK dengan peluncur roket pada Jumat (20/1/2017)  malam.

Kantor berita Reuters, melaporkan, tidak ada laporan tentang korban dari serangan roket ke kantor polisi tersebut.

Sumber polisi mengatakan, tersangka yang dikenali pada Sabtu (21/1/2017) sebagai anggota Front Tentara Pembebasan Rakyat (DHKP-C), ditangkap di Provinsi Tekirdag. Turki barat laut. Terduga membawa pistol dan granat.

Ia juga diyakini berada di balik serangan terhadap polisi di Istanbul pada Sabtu (21/1/2016), kata sumber itu. Tidak ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kelompok terlarang DHKP-C dimasukan dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Kelompok itu telah melakukan serangan bunuh diri terhadap polisi Turki dan Kedutaan Besar AS di beberapa tahun terakhir.

Turki, yang merupakan anggota Parta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), telah dilanda serentetan pemboman dan penembakan dalam satu tahun terakhir, termasuk pemboman kembar yang diklaim dilakukan oleh milisi Kurdi di luar sebuah stadion sepak bola di Istanbul, 10 Desember, yang menewaskan 44 orang.

Sebelumnya, Kepolisian Turki juga telah menangkap terduga penyerangan menggunakan senjata api yang telah menewaskan 39 orang di kelab malam Istambul pada hari tahun baru 2017, setelah pengejaran selama dua minggu.

Kantor berita milik pemerintah Turki, Anadolu, mengatakan, terduga penyerangan dikenal sebagai Abdulgadir Masharipov dan ia ditahan bersama seorang pria asal Kyrgyztan dan tiga wanita dari Mesir, Senegal, dan Somalia di distrik Esenyurt Istanbul.

Puluhan orang sebelumnya telah ditahan sehubungan dengan serangan militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang telah mengklaim bertanggung jawab, dan mengatakan aksi itu merupakan balas dendam terhadap militer Turki atas keterlibatan mereka di Suriah.

Pada 1 Januari 2017, penyerang melepaskan tembakan dengan senjata otomatis saat menuju kelab malam Reina, kemudian mengisi kembali peluru berulang kali dan menembaki mereka yang terluka dan terkapar di jalan.

Warga lokal Turki serta pengunjung dari beberapa negara Arab, India, dan Kanada berada di antara mereka yang tewas dalam serangan itu.

Sementara itu, kantor berita Dogan menyiarkan foto terduga penyerang tersebut dengan ciri mata hitam, luka di atas alis dan noda darah pada wajah dan kaos t-shirt.

Selain itu, disiarkan rekaman video menunjukkan polisi berpakaian sipil mengawal seorang pria yang mengenakan t-shirt putih menuju mobil.

Penembakan di lingkungan sekitar Ortokoy Istambul semakin meluas hingga distrik pantai Bosphorus, hanya berselang setahun setelah negara anggota NATO itu diguncang serangkaian serangan ISIS dan petempur Kurdi, serta kudeta gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com