Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ejek Demo "Women's March", Sebut Demo Damai sebagai Ciri Demokrasi

Kompas.com - 23/01/2017, 05:44 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS, Donald Trump, Minggu (22/1/2017), mengejek ratusan ribu orang pengunjuk rasa di berbagai kota di AS, sehari sebelumnya, untuk memprotes pemerintahannya.

"(Saya) nonton unjuk rasa itu tapi kita kan baru saja melewati pemilu!" kata Trump di Twitter dari Gedung Putih. "Kenapa mereka tidak memilih? Seleb sakit hati."

Tokoh feminis Gloria Steinem, bintang pop Madonna, aktris Scarlett Johansson, dan tokoh-tokoh penting lainnya memimpin unjuk rasa Women's March, Sabtu (21/1/2017) di Washington DC, sebagai penolakan atas pelantikan Trump sebagai Presiden AS ke-45 hari sebelumnya.

Dua jam setelah cuitan pertama, Trump kembali bercericit, "Unjuk rasa damai adalah ciri demokrasi kita. Walaupun saya tidak setuju, saya menghargai hak orang-orang untuk mengekspresikan pendapat mereka."

Trump juga membanggakan jumlah orang yang menonton pelantikannya di televisi dan mengatakan, "Wow, rating TV baru saja keluar: 31 juta orang nonton pelantikan, 11 juta lebih banyak dari rating empat tahun lalu!"

Rating televisi Nielsen mengatakan 30,6 juta orang yang menonton pelantikan Trump, mengalahkan jumlah 20,6 juta penonton saat pelantikan Presiden Barack Obama ketika dilantik kedua kalinya pada 2013.

Namun, 19 persen lebih rendah daripada 37,8 juta orang yang menonton upacara pelantikan Obama pertama pada tahun 2009.

Warga AS biasanya menonton pelantikan ketika presiden baru diangkat, dan jumlah penonton terbesar, 41,8 juta adalah pada tahun 1981 ketika Ronald Reagan dilantik menjadi presiden pertama kalinya.

Perkiraan jumlah peserta

Trump, miliuner real estat yang menjadi politisi Republik, mengatakan dalam kunjungannya hari Sabtu (21/1/2017), ke CIA bahwa media berbohong tentang jumlah orang yang menghadiri pelantikannya.

Berbagai media di As menunjukkan kawasan National Mall yang menghubungkan Gedung Capitol ke Monumen Nasional kosong saat ia dilantik, dibandingkan dengan foto pelantikan perdana Obama pada tahun 2009.

Pejabat AS tidak menyebutkan perkiraaan jumlah resmi, tapi presiden yang baru terpilih tersebut mengatakan, dengan keliru, bahwa orang-orang memenuhi kawasan National Mall dari Gedung Capitol, tempat ia dilantik, hingga Monumen Nasional, yang dibangun sebagai penghormatan kepada presiden pertama AS, George Washington, Jumat (20/1/2017) lalu.

Trump tampaknya khawatir akan upaya delegitimasi kepemimpinannya dan menuduh jaringan televisi menunjukkan "lapangan kosong" dan melaporkan hanya ada 250.000 orang yang menghadiri pelantikannya.

"Kelihatannya satu juta, satu juta setengah orang," kata Trump. "Media bohong."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com