Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjara Brasil Kembali Dirundung Kerusuhan Geng Narkoba

Kompas.com - 20/01/2017, 16:52 WIB

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Kerusuhan antargeng narkoba kembali pecah di penjara wilayah timur laut Brasil sehingga satu orang tewas dan lima terluka.

Kantor berita Reuters, Jumat (20/1/2016), dengan mengutip keterangan pejabat Brasil, menyebutkan, jumlah korban tewas mencapai 140 jiwa akibat bentrok kurang dari tiga minggu.

Kerusuhan terbaru terjadi pada Kamis (19/1/2017). Para tahanan baku hantam, membakar kasur, dan merusak atap salah satu blok penjara Caico, negara bagian Rio Grande do Norte, hingga akhirnya dibekuk petugas.

Juru bicara badan sekretariat keamanan negara Brasil melaporkan, lima tahanan lain dikabarkan cedera akibat bentrok tersebut.

Beberapa jam sebelumnya, polisi bersenjata lengkap juga dikerahkan ke penjara lain di Rio Grande do Norte untuk menghentikan kerusuhan, yang menewaskan 26 tahanan.

Brasil tengah mengalami banyak kerusuhan antargeng narkoba di penjara wilayah utara dan timur laut sejak awal tahun ini.

Setidaknya 140 orang tewas akibat kerusuhan, dan korban banyak dipenggal atau dimutilasi.

Bentrok terjadi, antara lain akibat sengketa di antara anggota nakoba terkuat di Brasil, "First Capital Command" (PCC), dengan komplotan lain, "Red Command", yang berpusat di Rio de Janeiro.

Kerusuhan pertama dimulai pada 1 Januari 2017 di penjara Manaus, negara bagian Amazonas. Saat itu, kelompok mafia "North Family" membunuh 56 tahanan anggota PCC.

"North Family" adalah penguasa distribusi kokain di Sungai Solimoes, Amazon yang mengalir hingga Kolombia dan Peru – dua negara penghasil kokain terbesar dunia.

PCC membalas aksi tersebut dengan membunuh 33 tahanan di penjara Monte Cristo, Roraima, Amazonian, lima hari kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com