Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Anti-Trump, Kelompok Perempuan AS Rajut "Pussy-Hat"

Kompas.com - 20/01/2017, 15:03 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com -  Lapangan National Mall di Washington, D.C., bisa menjadi lautan merah muda sehari setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat.

Hal itu mungkin terjadi, jika visi dua perempuan Los Angeles ini terlaksana.

Selama dua bulan, Krista Suh dan Jayna Zweiman telah menyerukan orang-orang di seluruh dunia untuk merajut 1,17 juta "pussy-hat".

"Pussy-hat" adalah topi berbentuk telinga kucing, berwarna merah muda.

Namun istilah "pussy' pun bisa diartikan vagina. Arti "mendua" itu dipakai oleh pendemo untuk merujuk kepada ungkapan Trump yang melecehkan perempuan.

Pernyataan kontroversial itu muncul dari mulut Trump dalam video tahun 2005 yang menjadi sorotan pada masa kampanye yang baru lalu.

Kala itu, Trump membahas tentang perempuan dan mengeluarkan kata-kata terkait  "cengkeram vaginanya."

Sejak itu, kecaman deras terhadap Trump pun bermunculan. Dia tak hanya dituduh sebagai orang yang seksis, namun juga pelaku pelecehan seksual.

Unjuk rasa yang bakal digelar tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan atas hak-hak sipil, hak asasi manusia, termasuk hak kaum perempuan.

Sedianya, topi itu bakal dikenakan peserta demonstrasi Women's March, pada Sabtu (21/1/2017).

"Proyek itu bertujuan untuk menciptakan lautan topi merah muda yang akan menjadi pernyataan visual kolektif yang kuat," ujar Zweiman.

"Hal itu juga berarti melibatkan orang-orang di seluruh negara di dunia yang ingin menjadi bagian demonstrasi itu, tapi tidak bisa hadir secara fisik dan tetap ingin mendukung para pendemo," ujar dia.

Kedua perempuan itu meminta para tenaga sukarela di seluruh dunia untuk menjahit, menyulam atau merajut topi.

Pola sederhana pun disediakan di situs internet yang mereka buat untuk itu.

Para demonstran bisa mendapatkan topi dengan menghubungi seorang pembuat lewat sistem distribusi dalam jaringan melalui media sosial atau lokasi-lokasi di Washington.

"Jadi ini sistem distribusi yang sangat menyentuh akar rumput dan tujuan kami adalah untuk membagikan topi kepada semua demonstran yang menginginkannya," ujar Zweiman.

Para penyelenggara mengatakan protes itu dapat menarik sekitar 200.000 orang.  Namun, Suh dan Zweiman menyebut angka 1,17 juta orang yang dapat terakomodasi lapangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com