Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Malam Terakhirnya, Obama Kurangi Hukuman 330 Narapidana

Kompas.com - 20/01/2017, 06:44 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama, Kamis (19/1/2017), , memberikan keringanan hukuman bagi 330 narapidana, sebagian besar terkait dalam kasus narkoba.

Keputusan yang dibuat di malam terakhirnya di Gedung Putih itu sekaligus menjadi keputusan terbanyak yang dibuat Obama dalam satu hari.

Ini adalah keputusan kedua yang dilakukan Obama pekan ini, termasuk keputusan mengejutkan untuk mengurangi hukuman prajurit transjender Chelsea Manning.

Manning sebelumnya dijatuhi hukuman penjara 35 tahun karena membocorkan lebih dari 700.000 dokumen rahasia kepada Wikileaks.

Awalnya, Manning baru bisa menghirup udara bebas pada 2045, tetapi dengan keputusan Obama ini, Manning akan dibebaskan pada Mei mendatang.

Sebelumnya, pada Selasa (17/1/2017), Obama memberikan pengampunan kepada 64 orang, termasuk seorang mantan jenderal yang menjadi tim keamanan nasional di masa jabatan pertamanya.

Di hari yang sama, Obama juga meringankan hukuman 208 narapidana selain Chelsea Manning.

Dengan keputusan yang diambil pada Kamis, maka sebanyak 1,715 orang narapidana mendapatkan keringanan hukuman, jauh lebih banyak ketimbang presiden AS lainnya.

Obama juga telah membebaskan 568 orang narapidana yang menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Sebagian besar yang menerima pengurangan hukuman adalah mereka yang menjalani hukuman panjang akibat kasus narkoba berskala kecil atau baru pertama kali.

Sejak lama Obama telah menyerukan dilakukannya evaluasi terhadap apa yang disebutkan ketidakadilan sistematis di bawah hukum pidana AS.

Obama, yang lebih memilih hukuman alternatif bagi para kriminal kelas teri, telah berulang kali mendorong Kongres untuk menggelar reformasi hukum secara luas, tetapi upaya itu gagal.

Lebih dari 2,2 juta warga AS kini mendekam di balik terali besi, termasuk ratusan orang yang terbelakang mental dan pecandu narkoba.

Sebagian besar para narapidana kelas teri ini adalah warga minoritas dengan latar belakang perekonomian yang lemah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com