Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris ISIS Pakai "Drone Biasa" untuk Serang Pasukan Irak di Mosul

Kompas.com - 12/01/2017, 05:36 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) diketahui menggunakan pesawat nirawak (drone) "biasa", yang banyak ditemukan di pasaran untuk pada pehobi, sebagai senjata.

Drone "biasa" itu digunakan untuk menyerang pasukan keamanan Irak dalam pertempuran mempertahankan Mosul.

Keterangan ini disampaikan Kolonel Brett Sylvia selaku komandan pasukan AS, di Washington, Rabu (11/1/2017) waktu setempat.

Brett Sylvia, bertugas memimpin unit militer AS di Irak untuk memberikan saran dan bantuan kepada pasukan Irak.

Baca: Iran Ciptakan "Drone" Pengebom "Bunuh Diri" Berkecepatan 250 Km Per Jam

Dia menyebut, kelompok teroris itu menyematkan amunisi kecil di "quadcopters" tersebut, untuk membunuh para serdadu di Mosul.

Hal ini mereka lakukan dalam upaya merebut kembali Mosul dari pasukan Irak, sebagai benteng terakhir ISIS di negara itu. 

"Ada sejumlah drone kecil dengan amunisi yang juga kecil yang mereka jatuhkan di sana," ungkap Sylvia, seperti dikutip AFP.

"Meski kecil namun amunisi yang mereka pasang di drone lebih kuat dari dampak sebuah granat tangan. Hal itu cukup untuk melakukan serangan 'tanpa pandang bulu' yang biasa dilakukan teroris," kata dia.

Penggunaan drone kecil oleh kelompok ini sesungguhnya bukan hal baru. Namun, menurut Sylvia, ISIS bisa menggunakan itu untuk tugas pengintaian.

"Sekarang mereka menggunakan itu untuk menjatuhkan amunisi kepada pasukan Irak yang bergerak ke Mosul," ungkap dia.

Beruntung, pasukan AS yang mendukung serdadu Irak di sana, kerap berhasil menjatuhkan pesawat tanpa awak tersebut. Upaya itu membuat ide penggunaan drone oleh ISIS tak lagi efektif.

Puluhan ribu anggota pasukan militer termasuk anggota pasukan aliansi diterjunkan dalam operasi besar-besaran untuk merebut Mosul dan sekitarnya dari tangan ISIS. Operasi itu dilakukan sejak 17 Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com