Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bakal Larang Penjualan Rokok bagi Warga Kelahiran Setelah 2015

Kompas.com - 11/01/2017, 21:34 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Rusia mengungkapkan rencana untuk melarang penjualan rokok kepada mereka yang lahir setelah 2015.

Langkah radikal ini akan menjadikan Rusia sebagai negara pertama yang mengambil tindakan keras anti-tembakau semacam ini.

Sudah sejak lama pemerintah Rusia bersikap toleran terhadap para perokok. Larangan merokok di ruang publik baru diberlakukan pada 2013.

Sejak itu berbagai aturan ketat terkait rokok terus bermunculan, salah satunya adalah rencana terbaru ini.

Namun, banyak kalangan meragukan efektivitas aturan ini serta cara melarang satu generasi manusia tidak membeli rokok.

Selain itu muncul pula kekhawatiran bahwa tembakau sintetis yang dijual di pasar gelap justru jauh lebih berbahaya bagi kesehatan ketimbang rokok.

Meski demikian, Nikolai Gerasimenko, anggota komite kesehatan parlemen Rusia, mempertahankan rencana ini.

"Tujuan langkah ini secara ideologi tidak salah," kata Nikolai.

Sementara itu, juru bicara Kremlin mengatakan, larangan semacam itu membutuhkan pertimbangan matang dan konsultasi dengan kementerian lain.

Langkah semacam itu bisa memicu kemarahan perusahaan-perusahaan rokok, meski Rusia sudah mengalami kemajuan terkait kebiasaan merokok warganya.

Menurut kantor berita Tass, jumlah perokok di Rusia menurun 10 persen pada 2016.

Kini jumlah perokok tercatat 31 persen dari sekitar 144 juta warga Rusia, angka terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com