Sekjen PBB Guterres Lakukan "Debut Perdana" di Muka Sidang DK PBB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal baru Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres, bakal menyampaikan pidato pertamanya di hadapan sidang Dewan Keamanan PBB, Selasa atau Rabu WIB (11/1/2017).

Guterres menggantikan pejabat lama Ban Ki-moon sejak 1 Januari 2017 lalu.

Di pundaknya langsung terpasang beban terkait sejumlah isu krisis global, seperti pembantaian di Suriah dan juga pertumpahan darah di Sudan Selatan.

Mantan Perdana Menteri Portugal dan Kepala lembaga PBB untuk pengungsi ini menghadapi sikap Dewan Keamanan yang terpecah.

Hingga kini DK PBB belum mampu mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri perang di Suriah, yang telah bergulir selama enam tahun.

"Kelemahan terbesar dari masyarakat internasional saat ini adalah kegagalannya untuk mencegah konflik dan menjaga keamanan global," tulis Guterres di majalah AS Newsweek, Senin (9/1/2017).

"Padahal perang sudah mengamuk, dan kita perlu mediasi, arbitrase, serta langkah diplomasi kreatif yang didukung oleh semua negara dengan pengaruh mereka," tambah Guterres.

Diberitakan AFP, setidaknya, akan ada sembilan dari 15 anggota DK PBB yang hadir untuk mendengarkan pandangan Guterres terkait rencana aksinya sebagai kepala diplomat dunia. 

Salah satu harapan terbesar adalah adanya perubahan bahwa Sekretaris Jenderal PBB yang baru akan "turun tangan" dalam menangani berbagai persoalan dunia.

Selama ini, kritik yang dilontarkan kepada Ban Ki-moon adalah pilihannya yang kerap menyerahkan langkah mediasi kepada para utusan khususnya.