Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Kebijakan Pemerintah, Biksu Korea Selatan Bakar Diri

Kompas.com - 08/01/2017, 11:43 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Seorang biksu Buddha asal Korea Selatan dalam kondisi kritis setelah melakukan aksi bakar diri. Demikian disampaikan pemerintah Korsel, Minggu (8/1/2017).

Biksu berusia 64 tahun tersebut melakukan aksi bakar diri sebagai protes kesepakatan kompensasi antara Jepang dan Korea Selatan terkait budak seks di masa Perang Dunia II.

Biksu itu mengalami luka bakar tingkat tiga di seluruh tubuhnya dan kerusakan serius di berbagai organ vitalnya.

Saat ini dia dalam kondisi tak sadarkan diri dan tak hanya bisa bernapas dengan disokong alat bantu. Demikian staf RS Universitas Nasional Seoul.

Aksi bakar diri itu terjadi pada Sabtu (7/1/2017), dalam sebuah aksi unjuk rasa di Seoul yang menyerukan pemberhentian Presiden Park Geun-hye.

Dalam catatannya, biksu itu menyebut Park sebagai pengkhianat terkait kesepakatan yang ditekennya bersama Jepang pada 2015.

Kesepakatan itu terkait upaya untuk mencari penyelesaian dan kompensasi terhadap sengketa lama Jepang dan Korea Selatan terkait para perempuan Korea yang menjadi budak seks tentara Jepang di masa Perang Dunia II.

Dalam kesepakatan itu, Jepang berjanji akan membiayai sebuah yayasan yang berbasis di Seoul yang akan menolong para korban perang itu.

Sementara itu, Korea Selatan berjanji akan menghentikan kritikannya terhadap Jepang terkait masalah ini.

Selain itu, pemerintahan Park juga berjanji akan memerhatikan keluhan Tokyo terkait patung perunggu yang mengisahkan perbudakan seks di masa perang.

Patung itu didirikan tepat di depan kedutaan besar Jepang di Seoul sebagai bentuk kritik dan protes atas kekejaman di masa lalu itu.

Namun, kesepakatan itu terus menuai kritik di Korea Selatan karena dianggap disepakati tanpa berkonsultasi dengan para korban atau keluarganya.

Para mahasiswa bahkan selama hampir satu tahun melakukan aksi duduk di sekitar patung itu agar tidak dirubuhkan pemerintahan Presiden Park.

Pada Jumat lalu, pemerintah Jepang sangat berang ketika sebuah patung serupa didirikan di depan kantor konsulat Jepang di kota Busan.

Alhasil, Jepang menarik duta besarnya di Korea Selatan dan menunda semua pembicaraan terkait perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com