Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penembakan di Florida, FBI Selidiki Motif Terorisme

Kompas.com - 08/01/2017, 10:00 WIB

MIAMI, KOMPAS.com — Pemerintah AS belum mengesampingkan kemungkinan motif terorisme dari penembakan di Fort Lauderdale, Florida, yang dilakukan seorang veteran perang Irak.

Sebelumnya, pada Jumat (6/1/2017), Esteban Santiago (26) didakwa sebagai pelaku penembakan yang menewaskan lima orang dan melukai enam orang lainnya.

Aksi Santiago itu juga mengakibatkan bandara internasional Fort Lauderdale yang merupakan pintu gerbang ke Karibia dan Fort Lauderdale.

"Kami terus menyelidiki semua motif di balik serangan ini," kata George Piro, kepala biro lapangan FBI Miami.

"Kami juga mencoba melihat dari sudat pandang terorisme untuk mencari motif di balik serangan ini," ujar Piro.

Pada Sabtu (6/1/2017), Santiago dijerat dakwaan melakukan serangan dengan senjata api dan melakukan kekerasan di bandara.

Demikian pernyataan jaksa federal Wifredo Ferrer. Dia menambahkan, jika dakwaan itu terbukti, Santiago terancam mendekam di penjara seumur hidup.

Piro melanjutkan, sejauh ini Santiago diyakini bertindak sendirian dan pria itu terbukti mengikuti prosedur keamanan terkait membawa senjata api ke penerbangan.

Santiago dijadwalkan kembali dihadirkan ke persidangan pada Senin (9/1/2017).

Dakwaan pembunuhan kemungkinan juga akan dijeratkan kepada Santiago, tetapi sejauh ini belum ada keputusan apa pun dari pihak penuntut.

Santiago, mantan anggota garda nasional Puerto Rico dan Alaska, bertugas ke Irak pada April 2010 hingg Februari 2011. Pada Agustus tahun lalu, Santiago secara permanen berhenti dari kemiliteran.

Kepada FBI, Santiago mengatakan, pikirannya dikendalikan badan-badan keamanan nasional yang memaksanya untuk menyaksikan berbagai video produksi ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com