Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur CIA: Putin Lakukan 'Kampanye Multifaset' agar Trump Menang

Kompas.com - 06/01/2017, 10:17 WIB

WASHINGGTON DC KOMPAS.com -  Presiden Rusia Vladimir Putin dituding telah mendalangi ‘kampanye multifaset’ untuk memastikan Donald Trump menang dalam Pilpres AS, 8 November 2016.

Menurut Daily Express, Jumat (6/1/2017), tudingan itu disampaikan oleh Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS), James Clapper.

Meskipun presiden terpilih AS, Donald Trump, membantah dugaan hubungannya dengan Rusia, Clapper menegaskan, Kremlin melakukan upaya terkoordinasi agar Trump bisa masuk Gedung Putih.

Menjelang laporan hasil penyelidikan atas skandal peretasan oleh Rusia, yang akan dirilis pekan depan, Clapper mengatakan data intelijen yang dikumpulkan semakin memperkuat kecurigaan.

Clapper mengatakan, Rusia melakukan kampanye multifaset tentang peretasan sebagai bagian dari upaya “propaganda klasik, disinformasi, dan berita palsu..."

Menyikapi laporan terbaru itu, Clapper juga menambahkan, "Saya berniat untuk memberikan informasi sebanyak mungkin karena saya pikir publik harus tahu banyak tentang hal tersebut."

Senator John McCain mengatakan dugaan tentang keterlibatan Rusia dengan peretasan Pemilu US jelas merupakan sebuah "tindakan perang".

Menurut CIA, data diretas dari Komite Demokrasi Nasional (DNC) dan pemimpin partai di AS dan dibocorkan kepada WikiLeaks atas arahan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Namun, Trump telah bersikukuh membantah tuduhan tersebut dan mengklaim skandal itu adalah upaya Demokrat untuk merusak hasil pemilu dan menodai agenda politiknya.

Pemerintah Rusia telah dengan tegas menolak tuduhan peretasan tersebut. Trump juga telah menyampaikan keraguannya atas dugaan peretasan oleh Rusia.

Trump telah mengirim sejumlah pesan di Twitter tentang isu peretasan itu, dengan mengatakan “pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan 'seorang anak berusia 14 tahun pun bisa meretas akun Podesta.' Mengapa DNC begitu ceroboh? Assange juga mengatakan bukan Rusia yang memberinya informasi.”

Trump juga mengutip Assange ketika mengatakan kepada stasiun televisi Fox News bahwa liputan media tentang isu ini “sangat tidak jujur.”

“Ini benar-benar standar ganda. Media, seperti biasa, meloloskannya,” tulis Trump di Twitter.

Barack Obama yang menerima laporan terbaru CIA pada Kamis (5/1/2016) mengecam tindakan Rusia itu hanya untuk "mengganggu dan bahkan merusak dasar-dasar demokrasi Amerika".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com