Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekstrem Kanan Menguat di Delapan Negara Eropa

Kompas.com - 05/01/2017, 13:45 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Perkembangan ekonomi yang terseok-seok, ketidakpuasan akan kebijakan Uni Eropa, dan krisis imigran telah menyebabkan partai ekstrem kanan Eropa meraih sukses besar.

Setidaknya patai ekstrem kanan dengan pemimpinnya yang kuat itu paling menonjol di delapan negara di Uni Eropa, sebagaimana dilaporkan Deutche Welle.

Pemimpin dan partainya bersikap antipati terhadap imigran, Muslim, dan juga terus mendorong agar negara mereka keluar dari Uni Eropa atau zona euro.

Jerman

Jerman merupakan negara penerima migran terbesar di Eropa setelah pada 2015 memutuskan untuk menerima satu juta migran dari Timur Tengah, Afrika, dan sebagian dari Asia Selatan.

Kebijakan pemerintah Kanselir Angela Merkel bukan tanpa perlawanan dari oposisi, seperti Partai Alternatif Jerman atai Alternative für Deutschland (AfD).

Ketua AfD, Frauke Petry, menyarankan penjaga perbatasan menggunakan senjata terhadap pelintas perbatasan ilegal.

AfD awalnya partai yang skeptis terhadap Uni Eropa. Sekarang mereka sudah menjadi kekuatan anti-Eropa dan anti-pemerintah.

AfD berhasil meraih suara cukup besar dalam pemilu di sejumlah negara bagian Jerman, Maret 2016.

Perancis

Banyak orang khawatir, bahwa keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan kemenangan Donald Trump di AS bisa menjadi dorongan baru bagi partai ekstrem kanan Perancis, Front National.

Partai itu didirikan 1972, dan kini dipimpin Marine Le Pen, yang pada tahun 2011 mengambilalih kepemimpinan dari ayahnya, Jean-Marie Le Pen.

Partai nasionalis ini menggunakan retorika populis untuk mendorong sikap anti-imigran dan anti-Uni Eropa.

Belanda

Di Belanda, pemimpin Partij voor de Vrijheid (Partai Kebebasan), Geert Wilders, adalah salah satu politisi ektrem kanan paling penting di Eropa.

Halaman:
Sumber DW
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com