Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 60 Napi Tewas di Brasil, Paus Serukan Perlakukan Manusiawi

Kompas.com - 05/01/2017, 06:42 WIB

VATICAN CITY, KOMPAS.com – Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, Rabu (4/1/2017), mengimbau agar tahanan di seluruh dunia diperlakukan secara manusiawi.

Seruan Paus tersebut disampaikan setelah terjadinya kerusuhan yang paling paling mematikan di sebuah penjara Brasil selama dua dasawarsa, yang menewaskan hampir 60 tahanan akibat persaingan antargeng narkoba.

Kantor berita Reuters melaporkan, kekerasan mematikan itu terjadi pada Senin (2/1/2017) dini hari di penjara kota Manaus, kota di kawasan hutan Amazon, Brasil.

Sebagian tahanan dibunuh dengan cara dipenggal dan tubuh mereka dilemparkan ke dinding penjara, yang menampung lebih dari tiga kali kapasitasnya.

Sedangkan Al Jazeera mengabarkan, para korban dibantai dan dibakar dalam bentrokan antargeng narkoba di kompleks penjara di Negara Bagian Amazonas itu.

Menurut dua media tadi, kerusuhan kali ini adalah yang paling mematikan dalam lebih dari dua dekade di penjara-penjara Brasil yang biasanya disesaki para napi geng narkoba.

Kerusuhan pada Senin malam itu berlangsung selama 17 jam. Penjara Anisio Jobim di Manaus ini menampung 2.230 napi, sedangkan kapasitas hanya untuk 590 orang. 

“Saya mengungkapkan rasa sakit dan kekhawatiran atas apa yang terjadi," kata Paus Fransiskus pada saat perayaan misa mingguannya di hadapan ribuan umat di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

"Saya berdoa bagi mereka yang telah meninggal dan keluarga mereka dan untuk semua tahanan di penjara itu dan orang-orang yang bekerja di sana,” katanya.

“Penjara harus menjadi tempat pendidikan ulang dan re-integrasi ke masyarakat dan kondisi tahanan harus layak untuk manusia," Paus menambahkan.

Paus kelahiran Argentina itu sering mengunjungi penjara dalam perjalanan luar negerinya dan baru-baru ini mengadakan misa untuk sekitar 1.000 napi yang diizinkan keluar secara singkat dari penjara untuk menghadiri misa di Basilika, Santo Petrus.

Kerusuhan pada Senin malam itu merupakan akibat dari persaingan antara kelompok geng Primeiro Comando da Capital (PCC) dan Familia de Norte.

PCC adalah kelompok pengedar narkoba yang berpusat di Sao Paulo dan telah melebarkan sayapnya ke negara-negara bagian lainnya.

Menurut pernyataan lembaga keamanan masyarakat, 56 orang yang tewas itu tampaknya adalah para anggota PCC.

Sebanyak 184 narapidana dipastikan kabur dari penjara. Sekitar 40 lainnya berhasil ditangkap kembali dalam suatu operasi, menurut sekretariat pemasyarakatan umum Negara Bagian Amazonas.

Di luar itu, 12 sipir penjara disandera namun kemudian seluruhnya dibebaskan tanpa terluka, menurut Epitacio Almeida, perwakilan Komisi Hak-hak Asasi Manusia Brasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com