Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terkait Serangan Kelab Malam Istanbul, 2 Warga Asing Ditangkap

Kompas.com - 03/01/2017, 20:59 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com - Kepolisian Turki, Selasa (3/1/2017), menahan dua warga negara asing yang dicurigai terkait dengan serangan di kelab malam Reina pada malam tahun baru lalu.

Kedua pria asing itu dihentikan di bagian pemeriksaan di bandara internasional Ataturk, Istanbul sebelum dibawa ke kantor polisi bandara.

Dari kedua orang itu, polisi menyita telepon genggam dan paspor. Sejauh ini belum diperoleh informasi soal kewarganegaan kedua pria tersebut.

Di hari yang sama, kepolisian Turki juga menangkap enam orang lainnya yang diduga terkait dengan serangan teror itu.

Dengan penangkapan ini maka secara total sudah 16 orang ditangkap sejak serangan maut yang menewaskan 39 orang itu terjadi.

Sebelumnya, pada Senin (2/1/2017) kepolisian Turki merilis foto perdana pria yang diduga menjadi pelaku serangan di kelab malam Reina, Istanbul pada malam tahun baru lalu.

Sebelumnya, kepolisian sempat menyebut pelaku yang berusia sekitar 25 tahun itu berasal dari Uzbekistan atau Kyrgyztan.

Meski demikian, polisi juga menyelidiki kemungkinan pelaku serangan berasal dari Xinjiang, China. Selain foto, sejumlah informasi terkait terduga pelaku mulai bermunculan.

Polisi mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku menggunakan taksi dari distrik Zeytinburu menuju ke distrik Ortakoy, lokasi kelab malam Reina.

Namun, sebelum tiba di kelab malam itu, terduga pelaku turun dari taksi karena terjebak kemacetan lalu lintas kemudian berjalan kaki menuju sasarannya.

Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku memulai serangannya pada pukul 01.20 dini hari saat berjalan menuju kelab malam Reina.

Serangan pertamanya mengenai seorang pria lalu dia terlihat menembak penjaga keamanan kelab malam yang tak bersenjata.

Rekaman kedua tercatat pada pukul 01.23 dini hari di dalam kelab malam Reina usai serangan di saat tak terlihat lagi ada orang yang berdiri.

Menurut para pakar yang memeriksa rekaman itu, terduga pelaku yang diyakini merupakan simpatisan ISIS tersebut sangat profesional dan paham cara menggunakan senjata api.

"Dia tak terlihat ragu menembaki orang tak bersalah. Dia benar-benar seorang pembunuh dan pasti pernah membunuh manusia sebelumnya," kata pakar anti-teror Abdullah Agar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com