Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembajak Afriqiyah Airways Bebaskan Perempuan dan Anak-anak

Kompas.com - 23/12/2016, 20:27 WIB

VALETTA, KOMPAS.com - Para pembajak pesawat Afriqiyah Airways dikabarkan sudah melepaskan sejumlah sandera terutama perempuan dan anak-anak.

"Kelompok pertama penumpang yang dibebaskan adalah perempuan dan anak-anak," kata PM Malta Joseph Muscat lewat akun Twitter-nya, Jumat (23/12/2016).

Sebelumnya, pesawat milik maskapai penerbangan Libya berpenumpang 118 orang itu dibajak dua orang pria yang mengaku membawa granat.

Pesawat terbang yang sedang dalam penerbangan domestik itu kemudian dialihkan dan mendarat di Malta, negeri pulau di Laut Tengah.

Aparat keamanan telah mengepung pesawat Airbus A320 itu dari dari semua sisi pesawat dari jarak jauh. Belum diketahui berapa orang yang membajak pesawat itu.

 

Namun, aparat sudah mendapat informasi bahwa seorang pembajak mengaku memegang granat tangan, sebagaimana dilaporkan Times of Malta, Jumat (23/12/2016).

Pada pukul 12.13 waktu setempat, beberapa saat setelah mendarat, mesin pesawat tetap hidup. Tentara nasional Malta (AFM) pun langsung mengepungnya.  

Hingga berita ini diturunkan, belum tampak petugas yang berusaha mendekati pesawat.

Perdana Menteri Joseph Muscat berkicau di Twitter, bahwa diinformasikan sebuah situasi kemungkinan pembajakan. Petugas sedang bersiaga.

Menurut Muscat, pesawat komersial yang sedang melayani rute domestik Libya itu telah mendarat di Malta karena ada potensi pembajakan. 

Times of Malta menyebutkan, pesawat tersebut terbang dari Sebha ke Tripoli di Libya dengan membawa 111 penumpang dan tujuh kru. Namun, telah dialihkan oleh pembajak ke Malta.

“Dia mengaku memiliki sebuah granat tangan,” tulis media ternama di Malta tersebut.

Pembajak mengaku anggota milisi Al Fatah Al Gadida, pendukung Muammar Khadafy.

Khadafy adalah mantan diktator Libya yang digulingkan oleh sebuah aksi masa prodemokrasi dan tewas mengenaskan di sebuah parit di Sirte, kota kelahirannya di Libya, pada tahun 2011.

Menurut pembajak, sebagaimana dilaporkan oleh Times of Malta, dia bersedia untuk membiarkan semua penumpang keluar terpisah dari kru, jika tuntutannya dipenuhi.

Belum diketahui apa yang menjadi tuntutan utama pada komunikasi tahap awal yang direkam oleh aparat keamanan di sekitar pesawat.

Otoritas bandara Malta telah menginformasikan semua calon penumpang di ruang keberangkatan bahwa penerbangan dibatalkan atau dialihkan sampai situasi normal.

Saat ini pesawat Ryanair dan Lufthansa sedang berada di apron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com