Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Kongo Tembak Mati 26 Orang Warganya demi Kabila

Kompas.com - 21/12/2016, 15:16 WIB

KINSHASA, KOMPAS.com - Pasukan keamanan Republik Demokratik (RD) Kongo menembak mati 26 demonstran yang berkumpul di jalanan Kinshasa dan sejumlah kota lainnya untuk menuntut Presiden Joseph Kabila mundur.

Masa jabatan Kabila sudah berakhir pada Selasa (20/12/2016) malam, sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu (21/12/2016).  

Sejumlah aksi protes yang tersebar dimulai pada Selasa. Pemimpin oposisi, Etienne Tshisekedi, meminta rakyat Kongo untuk menentang Kabila secara damai.

Kabila masih bertahan di tampuk kekuasaan meski telah melampaui waktu mandat konstitusionalnya tanpa adanya pemilu untuk memilih penerusnya.

Peneliti dari lembaga Human Rights Watch (HRW), Ida Sawyer, mengatakan dalam akun Twitter-nya bahwa sedikitnya 26 orang tewas dibunuh pasukan keamanan yang loyal kepada Kabila.

Juru bicara pemerintahan tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan dan seorang juru bicara kepolisian tidak memiliki informasi tentang korban tewas.

Sejumlah penembakan terjadi di beberapa wilayah Kinshasa, ibu kota negara dengan jumlah penduduk 12 juta jiwa itu sebagai langkah untuk menyingkirkan perbedaan pendapat yang memicu kekhawatiran akan penekanan berdarah.

Dengan pelarangan aksi demo yang berlaku dan keberadaan militer, jalanan utama Kinshasa yang biasanya ramai, tampak sebagian besar sepi. Kerumunan yang berkumpul di pinggir jalan dibubarkan oleh tembakan gas air mata.

Saat matahari terbenam, keadaan kota tenang, meskipun terdapat puing-puing berserakan dari kerusuhan yang terjadi sebelumnya. Para pemuda tampak bermain sepak bola di jalanan.

Sejumlah orang ditahan, terutama di kota Goma, kelompok hak asasi mengatakan. Para saksi mata melihat lebih dari selusin pemuda yang ditahan duduk di bagian belakang truk dekat universitas.

"Saya sangat khawatir oleh penangkapan terhadap mereka yang mencoba menyampaikan pandangan politiknya," Kepala misi PBB, Maman Sidikou, mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa staf PBB belum mendapatkan akses ke penjara untuk mendapatkan informasi terkait berapa banyak orang yang telah ditahan.

Dia meminta Kongo mengakhiri "penahanan yang sarat politik".

Pihak penjaga perdamaian PBB menggunakan kendaraan lapis baja untuk berpatroli di jalanan, di satu titik mereka mendengar seruan dari kerumunan yang menyerukan, "Kabila, ketahuilah masa jabatanmu telah berakhir!".

Di Lubumbashi, di jantung wilayah pertambangan tembaga terkaya Afrika, polisi dan Penjaga Republikan, pasukan elit Kabila, menembakkan peluru tajam untuk mencegah aksi massa, ujar Gregoire Mulamba, aktivis HAM setempat.

Aktivis setempat Jean Pierre Muteba melaporkan setidaknya satu orang tewas, seorang anak berusia 14 tahun ditembak oleh polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com