Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DK PBB Lakukan Pemungutan Suara soal Pengawasan Evakuasi di Aleppo

Kompas.com - 19/12/2016, 18:23 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyepakati rancangan resolusi yang ditujukan untuk memastikan, para pejabat PBB dapat memantau evakuasi warga Aleppo, Suriah.

Para diplomat, setelah bernegosiasi selama beberapa jam, mengatakan, DK PBB juga akan mengumpulkan suara untuk ketentuan itu di markas DK PBB di New York, Senin (19/12/2016), sebagaimana dilaporkan Reuters.

DK PBB sebelumnya dijadwalkan mengumpulkan suara pada Minggu terhadap rancangan yang diajukan Perancis tersebut, namun Rusia, sekutu Suriah, mengeluarkan pernyataan lain.

Rusia mengangkat kekhawatiran terkait pengiriman para pejabat PBB yang belum siap untuk memantau perlindungan warga yang masih berada di Aleppo timur yang diduduki oposisi, yang telah dikepung selama bertahun-tahun.

Kegiatan evakuasi itu terhenti pada Jumat lalu setelah adanya permintaan dari pasukan pro-pemerintah yang meminta orang-orang dikeluarkan dari dua desa yang dikepung pihak oposisi.

Pelaku bersenjata membakar lima unit bus yang akan digunakan dalam evakuasi itu dekat Idlib pada Minggu (18/12/2016), menahan kesepakatan baru untuk mengizinkan ribuan orang meninggalkan Aleppo timur.

Duta Besar Perancis untuk PBB, Francois Delattre, mengatakan pernyataan kompromi itu didasarkan oleh rancangan yang diajukan oleh Perancis dan menjelaskan bahwa pemungutan suaranya ditunda hingga Senin (19/12/2016) dikarenakan "betapa pentingnya pernyataan itu, beberapa dari kami lebih memilih untuk melaporkan kembali ke ibu kota".

Rancangan kesepakatan yang baru meminta Sekretaris Jenderal PBB  Ban Ki-moon "mengambil langkah mendesak untuk membuat pengaturan, termasuk pengaturan keamanan dalam konsultasi dengan para pihak yang terlibat, untuk mengizinkan pengamatan oleh PBB dan sejumlah institusiyang relevan untuk keselamatan para warga, di dalam wilayah timur kota Aleppo".

Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power, mengatakan kepada para wartawan bahwa dewan diperkirakan akan "mengumpulkan suara untuk pernyataan ini" pada pukul 09.00 (21.00 WIB).

Duta Besar Rusia Vitaly Churkin mengatakan kepada para wartawan, "Saya rasa kami memiliki pernyataan yang baik".

Churkin sebelumnya mengatakan, pada Minggu, bahwa Rusia akan menggunakan hak vetonya terhadap rancangan awal dari Perancis, yang dia sebut sebagai "bencana".

Rusia, yang memberikan bantuan militer kepada pasukan Presiden Suriah Bashar Al Assad, telah menggunakan hak vetonya terhadap enam resolusi Dewan Keamanan terhadap Suriah sejak perang itu dimulai Maret 2011.

China bergabung dengan Moskow dalam memveto lima resolusi.

Rancangan resolusi yang akan dilakukan pemungutan suaranya meminta PBB dan para institusi lainnya "untuk melakukan pengawasan yang memadai, netral dan pemantauan langsung terhadap proses evakuasi dari Aleppo timur dan wilayah-wilayah lainnya di kota itu".

Rancangan itu juga "menuntut seluruh pihak untuk memberikan akses yang aman, langsung dan bebas halangan bagi pengawasan itu".

Ban akan melaporkan kembali pemberlakuan resolusi itu setelah diberlakukan selama lima hari, rancangan menyebutkan.

Sebuah tindakan keras yang dilakukan oleh Assad terhadap para demonstran pro-demokrasi 2011 lalu menyebabkan terjadinya perang saudara, dan para militan ISIS memanfaatkan kekacauan yang ada untuk menduduki sejumlah wilayah di Suriah dan Irak.

Setengah dari 22 juta jiwa penduduk Suriah melarikan diri dan lebih dari 400.000 orang tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com