Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

163 Spesies Baru Hewan dan Tumbuhan Ditemukan di Kawasan Sungai Mekong

Kompas.com - 19/12/2016, 17:50 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Seekor ular berkepala pelangi dan seekor kadal yang mirip naga ada di antara 163 spesies baru yang ditemukan di kawasan delta Sungai Mekong.

Organisasi konservasi WWF mengatakan, pembangunan infrastruktur di kawasan itu seperti bendungan hingga pertambangan mengancam kelestarian alam liar.

Di antara berbagai penemuan ini antara lain terselip seekor tokek berkulit biru pucat di Laos dan spesies pisang langka dan nyaris punah di wilayah utara Thailand.

Daerah aliran dan delta Sungai Mekong adalah tempat dari banyak spesies hewan dan tanaman langka yang terancam punah.

Jimmy Borah, manajer program WWF di Mekong, mengatakan, penemuan spesies baru ini menunjukkan masih ada harapan di masa ketika level kepunahan sudah sangat mengkhawatirkan.

"Kawasan Mekong menunjukkan bahwa masih banyak daerah di tempat ini yang belum dieksplorasi dan menuntun pada penemuan baru yang terjadi setiap tahun," kata Borah.

Pada 2016, WWF dalam laporannya menyebut pada 2020 populasi global ikan, burung, amfibi, mamalia, dan reptil akan menyusut hingga dua pertiga dalam 50 tahun.

Apalagi, kawasan Mekong menjadi pusat penjualan hewan dan tanaman liar ilegal bagi dunia.

"Banyak kolektor yang rela membayar ribuan dolar bahkan lebih untuk mendapatkan spesies yang paling langka dan paling terancam punah. Mereka membelinya dari pasar-pasar ilegal di kawasan ini," kata Borah.

Pada Juni lalu, otorita pelindung alam liar Thailand menggerebek sebuah Kuil Harimau, sebuah destinasi wisata populer di Bangkok.

Di sana mereka menemukan sejumlah anak harimau yang sudah mati, bangkai harimau yang dibekukan, kulit harimau, dan awetan bayi harimau do dalam botol.

"Untuk menyelamatkan spesies langka ini, sangat penting bagi kita untuk menegakkan hukum terhadap para pemburu liar dan menutup pasar-pasar gelap," tambah Borah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com