Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Umbar Ancaman Lagi, Kedubes AS di Manila Bersuara

Kompas.com - 19/12/2016, 06:17 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat, melalui Kedutaan Besarnya di Manila, Minggu (18/12/2016), mengeluarkan pernyataan tertulis.

Perwakilan Pemerintah AS di Filipina tersebut mengaku bakal bekerja sama dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Penegasan ini disebutkan demi mengatasi segala kekhawatiran, usai ancaman Duterte yang mengaku akan mencabut perjanjian yang memungkinkan pasukan AS mengunjungi Filipina.

Sebelumnya, Presiden Duterte berang setelah sebuah badan bantuan pemerintah AS menunda pemungutan suara mengenai perpanjangan paket bantuan pembangunan besar bagi Filipina.

Badan bantuan Pemerintah AS itu adalah Millenium Challenge Corporation.

Lembaga itu mengaku akan melakukan peninjauan lebih lanjut terkait keprihatinan mereka  atas supremasi hukum dan kebebasan sipil di Filipina.

Pemerintah AS pun sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan mengenai tindakan keras Duterte dalam memberantas narkoba yang telah menewaskan ribuan orang.

Kondisi itulah yang kemudian memicu kemarahan Duterte lagi. 

Baca: Menlu Yasay: Filipina Bisa Bertahan Tanpa Bantuan dari AS

Meskipun belum ada keputusan terkait paket bantuan tersebut, Duterte, Sabtu lalu, melancarkan kritikan tajam.

Dia menyerukan AS untuk bersiap-siap meninggalkan Filipina, dan bersiap-siap menghadapi dibatalkannya Visiting Forces Agreement.

Pernyataan itu merujuk kepada perjanjian tahun 1998 yang mengatur mengenai kunjungan pasukan AS ke Filipina untuk mengadakan latihan tempur gabungan.

Perjanjian itu telah membantu Filipina meredam pergolakan ekstremis di wilayah selatan negara itu.

Selain itu, perjanjian ini pun membuka peluang untuk pelatihan, demi melengkapi pasukan Filipina dalam menghadapi China yang agresif di perairan Laut China Selatan.

Terkait seluruh polemik ini, Kedutaan Besar AS pun membuat pernyataan tertulis tersebut. Namun, pihak kedutaan tidak merincikan lebih lanjut tentang hal tersebut.

Sementara, dari Gedung Putih tidak ada komentar menyusul seruan Duterte ini.

Sebelumnya, Juru bicara Josh Earnest telah mengatakan bahwa Gedung Putih tidak akan bereaksi secara terbuka setiap kali Duterte melancarkan kecaman.

Baca: Di Hadapan Para Pebisnis, Duterte Mengaku Pernah Membunuh Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com