Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Rok Pendek di Parlemen Israel Menuai Protes

Kompas.com - 16/12/2016, 23:02 WIB

KOMPAS.com - Aturan berpakaian yang salah satunya mengatur tentang larangan penggunaan rok pendek di Parlemen Israel menuai protes.

Kabar terakhir, aturan tersebut pun ditangguhkan menyusul gelombang protes yang muncul.

Para karyawan mengatakan, Knesset (parlemen Israel) baru-baru ini memperketat aturan ihwal seberapa panjang rok yang boleh dikenakan.

Lalu petugas keamanan melarang rekan-rekan mereka yang dianggap roknya terlalu pendek untuk memasuki gedung.

Ketua Parlemen Yuli Edelstein mengatakan, aturan itu muncul setelah banyaknya keluhan atas banyaknya pakaian yang tidak pantas di lingkungan parlemen.

Menyusul protes tersebut, tim gabungan akan mengkaji aturan itu dan memutuskan bagaimana peraturan yang semestinya akan diterapkan nantinya.

Kebijakan tersebut ditangguhkan setelah adanya ketegangan dalam rapat di parlemen. Demikian dilaporkan dalam surat kabar Israel Haaretz.

Disebutkan, tim akan meneliti aturan yang diberlakukan untuk para anggota parlemen laki-laki dan perempuan, serta para asisten mereka.

Pada bulan Oktober, direktur administrasi parlemen mengirimkan surat ke semua staf yang mengingatkan aturan berpakaian bagi semua orang.

Aturan itu melarang penggunaan kaus oblong atau t-shirt, celana pendek, sandal dan gaun pendek atau rok. Namun tidak disebutkan secara khusus definisi rok pendek, sehingga muncul masalah interpretasi.

Para staf perempuan kemudian mengenakan rok dan gaun di atas lutut untuk memprotes larangan itu pada Rabu (14/12/2016).

Beberapa orang mengatakan, petugas keamanan pria telah mempermalukan mereka dengan memerintahkan wanita untuk membuka kancing mantel.

Alasannya, agar para petugas bisa melihat seberapa pendek rok yang mereka kenakan.

Salah seorang anggota parlemen, Manuel Trajtenberg, melepas kemejanya dan mengeluh dengan sarkastis bahwa para karyawan perempuan sebentar lagi 'harus memakai burka.'

Sementara, Ketua parlemen Edelstein membela aturan kesopanan di lembaga legislatif itu.

Ia mengatakan bahwa aturan tersebut sudah diterapkan selama bertahun-tahun, namun baru diberlakukan dalam beberapa hari terakhir karena adanya berbagai keluhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com