Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Venezuela Antre Tukarkan Uang 100 Bolivar yang Akan Dihapus

Kompas.com - 16/12/2016, 09:46 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Warga Venezuela, sepanjang Kamis (15/12/2016), rela antre berjam-jam di berbagai bank untuk menukarkan uang pecahan 100 bolivar yang akan dihapus.

Celakanya, pecahan uang yang lebih kecil untuk mengganti uang 100 bolivar itu belum tiba sehingga menimbulkan kekacauan di negeri dengan inflasi tertinggi di dunia itu.

Sejumlah warga yang frustrasi mengambil uang 100 bolivar yang segera tak berlaku itu dari ATM lalu mengantre untuk menyerahkannya ke bank.

Venezuela terjebak dalam kekacauan mata uang setelah Presiden Nicolas Maduro memerintahkan uang pecahan tertinggi yaitu 100 bolivar atau setara 3 sen dolar AS disingkirkan dari sirkulasi dalam 72 jam.

Selain itu pemerintah Venezuela juga mengumumkan akan menutup semua perbatasan negeri itu dengan Kolombia dan Brasil selama tiga hari.

Seharusnya uang 100 bolivar ini akan diganti pecahan baru yaitu 500 bolivar, pecahan pertama dari satu set pecahan baru dengan denominasi maksimal hingga 20.000 bolivar.

Namun, uang cetakan baru itu belum kunjung tiba di ibu kota Caracas membuat warga terjebak dalam kekacauan ekonomi.

"Saya tak mengerti gurauan ini. Saat Anda mengambil 100 bolivar dari ATM, dan Anda tak bisa menukarnya dengan yang baru di bank," kata Yarelis Carrero, seorang pekerja.

Yarelis terpaksa bangun di pagi buta untuk menukar semua uang pecahan 100 bolivar miliknya tetapi hingga siang hari dia belum mendapatkan pengganti.

Sejak Jumat (16/12/2016), pemerintah memutuskan penukaran uang hanya bisa dilakukan di salah satu kantor bank sentral Venezuela saja.

Keputusan ini diambil karena Presiden Maduro menganggap banyak mafia di luar negeri yang menumpuk uang 100 bolivar di luar negeri.

Aksi menumpuk uang 100 bolivar ini, menurut Maduro, adalah bagian dari plot yang didalangi AS untuk merusak stabilitas Venezuela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com