Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Laporan WNI yang Jadi Korban Ledakan Bom Gereja di Mesir

Kompas.com - 12/12/2016, 21:09 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, sampai saat ini tidak ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan bom di Gereja Katedral Koptik, Kairo, Mesir, Minggu (11/12/2016) sekitar pukul 10.30 waktu setempat.

Hal tersebut disampaikan melalui keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima Kompas.com, Senin (12/12/2016).

Menurut data Kementerian Luar Negeri, terdapat 5.513 WNI yang tinggal di Mesir, sebagian besar menetap di Kairo dan sekitarnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, terus memantau perkembangan dan melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Mesir.

Selain itu Kementerian Luar Negeri juga mengimbau WNI yang berada di Mesir untuk mematuhi pengaturan otoritas kemanan setempat dan menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target.

Kementerian Luar Negeri juga membuka hotline perlindungan WNI bagi masyarakat yang ingin mengetahui kondisi anggota keluarga yang sedang berada di Mesir melalui nomor +62 812 90070027 dan melalui KBRI Kairo di nomor +201028100662.

Pemerintah pun menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada Pemerintah dan rakyat Mesir, khususnya korban dan keluarga korban.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, setidaknya 25 orang meninggal dan puluhan orang luka-luka akibat ledakan tersebut.

Ledakan di Gereja Katedral Koptik terjadi saat jemaat di sedang melaksanakan ibadah misa. Kebanyakan korban dalam insiden tersebut adalah wanita. Otoritas Keamanan Mesir menyebut enam orang anak meninggal.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, sejumlah kelompok militan merayakan ledakan bom itu di media sosial.

Bom yang berisi 12 kilogram TNT meledak di bagian jemaat perempuan. Sesaat setelah ledakan terjadi, jalanan di sekitar gereja dipenuhi kendaraan lapis baja dan pengunjuk rasa.

"Begitu imam memanggil kami untuk mempersiapkan doa, ledakan terjadi," ujar Emad Shoukry, salah seorang saksi mata.

"Debu menutupi lorong, tapi saya berusaha mencari pintu. Meski tidak bisa melihat apa-apa, saya berhasil keluar dari gereja. Saya banyak mendengar jeritan dan banyak tubuh bergelimpangan," lanjut Emad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com