Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bom Istanbul Jadi 29 Orang, Umumnya Polisi

Kompas.com - 11/12/2016, 09:13 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com  - Korban tewas akibat ledakan bom kembar di Istanbul, Turki, telah bertambah menjadi 29 orang dengan korban terbanyak adalah polisi.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, Minggu (11/12/2016), mengatakan, tercatat ada 166 orang lainnya menderita luka-luka. Ia juga mengatakan, 10 tersangka terkait serangan itu telah ditangkap.

Kementerian Kesehatan Turki sebelumnya mengatakan, serangan bom itu terjadi di luar stadion sepak bolah usai pertandingan dua klub papan atas, yakni Besiktas dan Bursaspo.

Menurut Reuters, dari dua ledakan pertama itu, satu di antaranya diyakini sebagai aksi bunuh diri, dan terjadi di luar stadion Vodafone Arena, yang terletak di tepi Selat Bosporus.

Soylu mengatakan, bom mobil di luar stadion itu menargetkan bus polisi. Dari 29 korban tewas yang telah diidentifikas, sebagian besar adalah polisi.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, ledakan yang terjadi tak lama setelah pertandingan usai itu tampaknya untuk menimbulkan kematian dalam jumlah besar.

"Kami telah menyaksikan, sekali lagi di sini di Istanbul, wajah buruk terorisme, yang menginjak-injak segala bentuk nilai dan moral," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan seperti dirilis Agence France-Presse.

Media pemerintah Turki mengatakan, Erdogan berada di kediamannya di kota Tarabya, di pinggiran Istanbul, saat terjadi ledakan bom kembar itu.

Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan, "Saya mengecam keras para pembunuh itu," katanya, seperti dikutip oleh penyiar CNN Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com