Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Suap Rp 281 Juta untuk Wali Kota Disembunyikan Dalam Kaleng Biskuit

Kompas.com - 10/12/2016, 10:50 WIB

ROMA, KOMPAS.com — Franco Metta, Wali Kota Cerignola, Puglia, wilayah selatan Italia, berang bukan kepalang akibat sekaleng biskuit Natal.

Apa penyebab Metta begitu berang hanya karena sekaleng biskuit? Ternyata, sekaleng biskuit itu berisi uang suap sebesar 20.000 euro atau sebesar Rp 281 juta.

Metta mengatakan, seorang eksekutif dari sebuah pabrik pengelolaan sampah datang ke kantornya sambil membawa kaleng biskuit dan sebuah kartu Natal.

"Kami sudah berjanji untuk bertemu dalam waktu sepekan. Dia datang dan meninggalkan kartu Natal untuk saya," kata Metta.

"Saya membuka kaleng itu. Namun, di dalamnya bukan biskuit yang saya temukan, melainkan uang kertas berjumlah 20.000 euro. Saya kemudian menghubungi polisi," kata Metta.

Mantan pengacara itu kemudian menelepon eksekutif perusahaan itu di depan petugas polisi yang datang ke kantornya.

"Saya mencaci maki dia dengan semua kata yang saya ketahui," kata Metta.

Metta menambahkan, pengusaha yang tak disebutkan namanya terekam kamera CCTV saat masuk ke kantor wali kota sambil membawa bingkisan yang dilapisi kertas kado bertema Natal.

Metta kemudian menyerahkan uang suap itu ke polisi yang langsung melakukan investigasi.

Kepada media yang mewawancarainya, Metta menegaskan, dia sama sekali tidak berniat untuk menyimpan uang suap tersebut.

"Tak sedikit pun ingin. Perilaku arogan yang menganggap semua bisa dibeli dengan uang sungguh mengusik saya," ujar Metta.

"Saya tak melakukan hal yang luar biasa. Saya melakukan apa yang diajarkan ayah saya. Saya bukan pahlawan," kata Metta.

Suap dan korupsi sangat biasa dalam berbagai kontrak berbagai proyek di Italia, khususnya dalam pengelolaan sampah.

Upaya suap untuk Metta ini diyakini terkait dengan tender lahan pembuangan sampah di kawasan Cerignola.

"Saya adalah wali kota yang bahkan menolak pemberian bunga sehingga yang memberikan suap tak mengenali saya," kata Metta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com