Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Perempuan AS Rencanakan Unjuk Rasa Besar Anti-Trump

Kompas.com - 09/12/2016, 08:34 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para aktivis kesetaraan gender di AS mempersiapkan sebuah aksi mogok nasional yang melibatkan para perempuan.

Dalam aksi yang direncanakan digelar pada 12 Desember mendatang, para perempuan AS akan mogok kerja dan memprotes terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

Pada saatnya nanti, ribuan perempuan tak akan bekerja atau berbelanja selama 24 jam untuk menunjukkan nilai dan kontribusi mereka untuk masyarakat.

Gerakan ini ingin menunjukkan, tanpa keterlibatan perempuan memutar perekonomian, maka sebuah negara bisa mengalami kesulitan.

Aksi ini terinspirasi unjuk rasa masal di Islandia pada 1975 ketika 95 persen perempuan negeri itu berhenti bekerja, memasak atau mengurus rumah tangga.

Aksi para perempuan itu melumpuhkan negara dan menghasilkan sebuah reformasi signifikan di Islandia.

Aksi para perempuan di AS ini digelar sepekan sebelum "electoral college" mengesahkan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden November lalu.

Aksi ini akan digelar di 20 kota Amerika Serikat dari Los Angeles hingga New York dan Boston di utara hingga Santa Barbara di selatan.

Menurut akun Facebook kelompok ini, New York saja sebanyak 5.000 orang perempuan menyatakan ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Para peserta aksi di New York akan memulai unjuk rasa di Columbus Circle kemudian berjalan kaki menuju Trump Tower tempat tim transisi Donald Trump bekerja.

"New York sedang marah dan kami siap untuk meneriakkan kemarahan itu," kata mahasiswa dan aktivis Isabella Gutierrez (21) lewat laman Facebooknya.

Organisasi penggagas aksi ini, Women and Allies mengatakan, meski diutamakan untuk perempuan, para pria juga diperkenankan ikut serta dalam aksi ini.

Kelompok ini juga menggagas petisi lewat Change.org untuk mengkritik sistem pemilihan presiden yang memenangkan Trump meski kalah dukungan hampir tiga juga suara dibanding Hillary Clinton.

"Keragaman adalah kekuatan kita, demi kebebasan, kita terikat bersama," demikian pernyataan Women and Allies.

Bagi para perempuan yang tak bisa meninggalkan pekerjaan mereka, kelompok ini mengatakan tetap menyambut mereka yang hanya meluangkan waktu di jam makan siang atau terlibat dalam boikot selama 24 jam.

Aksi ini bukanlah satu-satunya aksi para perempuan menentang Trump, pada 21 Januari mendatang, tepat di hari pelantikan, unjuk rasa besar-besaran direncanakan digelar di Washington DC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com