Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Kelly, Jenderal Ketiga yang Gabung di Kabinet Trump

Kompas.com - 08/12/2016, 13:30 WIB
Ericssen

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump kelihatannya sangat menyukai sosok jenderal.

Seperti dilansir laman Politico, Rabu (7/12/2016), Jenderal John Kelly ditunjuk untuk memangku posisi Menteri Keamanan Dalam Negeri.

Kelly akan menjadi Jenderal ketiga di kabinet Trump setelah Penasehat Keamanan Nasional Michael Flynn dan calon Menteri Pertahanan James Mattis.

Tiga purnawirawan jenderal di kabinet adalah jumlah yang sangat langka di kabinet modern Presiden AS.

Purnawirawan Jenderal Marinir ini adalah Jenderal yang disegani di tubuh militer AS.

Dia menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun di militer sebelum pensiun awal tahun ini.

Sejumlah jabatan prestisius telah dipegang jenderal berusia 66 ini dengan posisi terakhir sebagai Panglima Komando Selatan (Southern Command).

Wilayah kerja dalam jabatan terakhirnya mencakup kawasan militer Amerika Tengah dan Amerika Latin, termasuk penjara kontroversial Guantanamo.

Penunjukan Kelly merupakan sinyal kuat Trump akan memenuhi janji kampanyenya yang keras terhadap para imigran ilegal.

Kelly telah berkali-kali menyuarakan pentingnya kontrol yang lebih ketat terhadap perbatasan darat AS.

Dia juga menyatakan kecemasannya akan perdagangan dan penyeludupan manusia serta kartel kejahatan terorganisasi lain yang membahayakan keamanan nasional AS.

Sebelumnya, sejumlah nama yang juga disebut-sebut akan menduduki posisi ini adalah Jaksa Agung negara bagian Kansas Kris Kobach, dan anggota DPR Mike McCaul.

Juga ada nama Mantan Gubernur Texas Rick Perry, Sherif kontroversial Joe Arpaio, dan mantan Asisten Presiden untuk Keamanan Dalam Negeri dan Kounterterorisme Frances Townsend.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com