Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2016, 09:03 WIB

KOMPAS.com — Singapura menempati urutan teratas dalam survei pendidikan di 72 negara.

Survei itu digelar oleh Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) yang hasilnya diumumkan oleh Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Survei PISA menguji kemampuan siswa usia 15 tahun di bidang sains, matematika, dan membaca.

Jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti survei ini mencapai lebih dari 500.000 orang.

Secara rata-rata, satu dari empat siswa di Singapura mencatat skor tertinggi di bidang sains.

Berdasarkan survei ini pun terlihat, siswa-siswa Singapura memperoleh nilai tertinggi, disusul oleh siswa di Jepang, Estonia, Taiwan, Finlandia, Makau, Kanada, Vietnam, Hongkong, China, dan Korea Selatan.

Negara-negara Eropa barat, seperti Inggris, Jerman, Belanda, dan Swiss, masing-masing berada di urutan ke-15, 16, 17, dan 18.

Keberhasilan Singapura menempati peringkat teratas tak lepas dari tingginya standar pengajaran di negara tersebut.

Pandangan itu diungkapkan Sing Kong Lee, Guru Besar dan Wakil Presiden di Nanyang Technological University.

"Singapura banyak melakukan investasi untuk meningkatkan kualitas guru. Ini untuk menaikkan prestise dan status sebagai guru," kata Lee.

Dengan begitu, para lulusan terbaik universitas tak malu untuk menjadi tenaga pengajar.

Perkembangan "paling pesat"

Semua guru di Singapura mendapatkan pendidikan dan pelatihan di Institut Nasional Pendidikan, yang dikelola oleh Nanyang Technological University.

Ini untuk memastikan kualitas dan menjamin semua guru mendapatkan standar pendidikan yang sama sebelum menjadi tenaga pengajar.

Indonesia berada di papan bawah, di atas Brasil, Peru, Lebanon, Tunisia, Kosovo, Aljazair, dan Republik Dominika.

Keterangan yang dikeluarkan OECD dan PISA, Selasa (6/12/2016), menyebutkan, sejak ambil bagian dalam survei tahun 2000, Indonesia telah mengalami kemajuan "yang sangat luar biasa".

"Pada periode 2012-2015, hasil tes untuk sains di kalangan siswa usia 15 tahun naik 21 poin. Ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan perkembangan paling pesat."

Jika laju ini dipertahankan, kemampuan siswa-siswa di Indonesia di bidang sains akan menyamai kemampuan siswa-siswa di negara-negara maju pada 2030.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com