Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2016, 22:44 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com — Sekitar 39.000 sambaran petir terjadi di Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, Australia, Rabu (7/12/2016) pagi, yang membangunkan banyak warga di sana.

Badai ini bermula dari Toowoomba, sekitar 125 km dari Brisbane dari tengah malam sebelum kemudian bergerak ke arah Brisbane, Rabu sekitar pukul 03.00.

Sambaran petir ini berlangsung selama satu jam dan dimulai pukul 02.00. Banyak netizen yang kemudian menulis di media sosial bahwa mereka terbangun karena badai tersebut.

"Wah, petir ini mencengangkan sekali pukul 02.30," demikian tulis Rosemary Allie di Manly West.

"Sekarang, tolong seseorang ambil palu Thor karena kami ingin tidur dan tidak mau mendengar suara petir ini yang terus-menerus," katanya.

Pasokan listrik sempat terputus ke sekitar 7.000 rumah, tetapi sekarang hampir semua sudah pulih.

Namun, peramal cuaca dari Biro Meteorologi (BOM) Sam Campbell mengatakan, badai ini juga mengakibatkan turunnya hujan.

"Akan ada sedikit hujan. Hujan itu sebentar, tetapi lebat," katanya.

"Semua badai ini tidak bisa disebut kuat, jadi kami memantau saja," kata Campbell.

Bagaimana menghitungnya?

Danny Donald dari perusahaan energi Energex mengatakan, terjadi 39.000 kali sambaran petir dari awan ke daratan selama badai tersebut.

Separuh dari petir tersebut terjadi di Gold Coast dengan 3.000 lainnya di Barat Brisbane dan 1.500 petir di Brisbane.

Energex meminta kepada lembaga pemantau cuaca Weatherzone untuk menghitung jumlah sambaran petir.

Donald mengatakan, Weatherzone memiliki 10 antena di berbagai daerah yang bisa digunakan untuk menghitung tiap kali petir menyambar. "Setiap petir memiliki apa yang disebut tanda yang jelas," katanya.

"Setiap petir itu mengirimkan denyut magnet listrik," ujar Donald seraya menambahkan, "Dari perhitungan trigonometri, kami bisa mengetahui di mana terjadinya petir dalam jarak 200 meter."

"Dengan itu, kami bisa mengetahui kekuatannya dan di mana petir itu bisa merusak jaringan yang kami punyai," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com