Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Mahasiswa UEA Tewas Ditembak Polisi di Ohio

Kompas.com - 07/12/2016, 07:31 WIB

CLEVELAND, KOMPAS.com — Seorang pria yang tewas ditembak setelah bergulat dengan polisi karena diduga menabrakkan mobilnya adalah seorang mahasiswa asal Uni Emirat Arab.

Saif Nasser Mubarak Alameri (26), mahasiswa dari Universitas Case Western Reserve Cleveland, tewas akibat luka tembakan di kepala.

Insiden yang terjadi pada Minggu (4/12/2016) ini sudah dinyatakan sebagai kasus pembunuhan.

Demikian pernyataan kantor pemeriksaan medis Summit County, Selasa (6/12/2016).

Peristiwa ini berawal ketika polisi merespons sebuah panggilan pada pukul 15.00 tentang sebuah mobil yang melaju ugal-ugalan di Hudson, Ohio, sekitar 48 kilometer sebelah tenggara Cleveland.

Pengemudi mobil itu adalah Saif Nasser yang kehilangan kendali setelah kendaraannya tergelincir lalu "terbang" ke dalam sebuah hutan kecil.

Polisi kemudian menemukan lokasi Saif dan kendaraannya. Lalu setelah terlibat dalam pergulatan, polisi menembak pemuda itu.

Petugas yang menembak tidak disebutkan identitasnya, tetapi sudah dinonaktifkan sambil menunggu hasil investigasi.

Petugas ini sempat dibawa ke rumah sakit Akron City karena mengalami luka ringan karena mengalami luka ringan dan kini sudah diizinkan pulang.

Sementara itu, biro investigasi kriminal mulai memeriksa kendaraan milik Saif Nasser setelah kepolisian Hudson meminta agar aparat negara bagian mengambil alih kasus ini.

"Kami sedang menyelidiki tentang apa yang sebenarnya terjadi dan memicu penembakan," kata Jill Del Greco, juru bicara kantor kejaksaan agung Ohio.

Jill menambahkan, sejauh ini belum dapat dipastikan apakah Saif Nasser memiliki senjata api saat insiden itu terjadi.

Juru bicara Universitas Case Western Reserve Bill Lubinger hanya mengatakan, Saif Nasser adalah salah seorang mahasiswa di kampus itu, tetapi tidak memberikan rincian lain.

Sementara itu, pejabat di Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab Mohammed Mer Al Raisi mengatakan, kedutaan besar negeri itu di AS juga melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

"Setelah rincian insiden menyedihkan ini dijelaskan pemerintah, kementerian akan memberikan pernyataan yang lebih komprehensif," ujar Al Raisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com