Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pergi dari Aleppo atau Mati"

Kompas.com - 05/12/2016, 14:33 WIB

ALEPPO, KOMPAS.com - Militer Suriah semakin mengukuhkan kekuatannya di wilayah Aleppo. Mereka seperti mengumandangkan pilihan bagi kelompok pemberontak, pergi atau mati.

Hal itu sejalan dengan serangkaian serangan besar yang dilakukan Minggu (4/12/2016). Serangkaian serangan udara di kawasan Provinsi Idlib, membunuh setidaknya 50 orang, temasuk anak-anak.

Aleppo diguncang rentetan ledakan sepanjang hari ketika pasukan pro-pemerintah, termasuk pejuang asing yang dikirim dari Lebanon, Irak, dan Iran, menyerang kawasan yang dikuasai pasukan pemberontak tersebut. 

Pertahanan kubu pemberontak pun dilaporkan melemah, setelah berbulan-bulan pengepungan dan gelombang serangan udara yang menghancurkan.

Kekalahan kelompok pemberontak di Aleppo menandai kekalahan terbesar sejak 2011, ketika agresi pemerintah memicu perang saudara kala itu. Para pemberontak pun menyingkir ke Aleppo sejak tahun 2012.

Pemerintah rezim Suriah mulai mendapat kekuatan setelah angkatan udara Rusia melakukan intervensi pada bulan September 2015. Dengan bantuan itu, pemerintah Suriah dapat berupaya merebut kota itu.

Jurubicara Militer Brigadir Jenderal Samir Suleiman kepada Associated Press di Aleppo, lantas menegaskan, pasukan pemerintah akan melanjutkan perjuangan untuk merebut Aleppo.

Penyerangan akan terus terjadi hingga tercipta stabilitas dan keamanan untuk seluruh kawasan tersebut.

Dia mengatakan, pasukan militer saat ini telah mengambil alih lebih dari separuh permukiman di timur Aleppo.

Sementara, pasukan khusus akan mendorong pertempuran di jalan-jalan sempit di kota yang memiliki banyak peninggalan bersejarah itu.

Judy al-Halaby, seorang aktivis yang masih berada di dalam Aleppo, menyebutkan, warga mulai hijrah dari kawasan itu sejak lima hari lalu. Ada ribuan orang menyerahkan diri ke bawah kontrol pemerintah.

Di sisi lain, ada ribuan lain yang memilih lari dan bergabung di lokasi pendudukan kelompok pemberontak.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 31.000 orang melarikan diri dari tempat tinggal mereka sejak pasukan pro pemerintah mulai masuk ke bagian timur Aleppo, sepekan lalu.

Di Distrik Hanano, yang diambil alih pasukan pemerintah pada 26 November lalu, ratusan orang terlihat kembali ke tempat tinggal mereka. Sementara, sejumlah minivan melintas membawa pasukan untuk ditempatkan di garis depan.

Bagi sejumlah penghuni, kembalinya mereka ke kampung halaman merupakan kali pertama melihat kembali tempat mereka sejak bertahun-tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com