Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2016, 12:24 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com - Media di China terus menyoroti tindakan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang melakukan kontak telepon dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, akhir pekan lalu.

Dalam pemberitaan Senin (5/12/2016), seperti dikutip Reuters, disebutkan, ada dua media China yang menilai pilihan Trump menelpon Tsai adalah bukti bahwa pengusaha kaya raya itu tak berpengalaman. 

Baca: Trump Bicara dengan Presiden Taiwan, Akankah Picu Kemarahan China?

Koran nasional China berbahasa Inggris, the China Daily, menyebut, percakapan 10 menit tak menggambarkan apapun, selain tak berpengalamannya Trump dan juga tim transisinya, terkait persoalan internasional.

"Aksi Trump itu menggambarkan kurangnya pemahaman terkait isu sensitif antara kedua negara," demikian disebut di media itu. 

Sambungan telepon Jumat minggu lalu merupakan kali pertama bagi Presiden terpilih AS atau pun Presiden sejak Presiden Jimmy Carter mengubah arah kebijakan politik AS dari Taiwan ke China di tahun 1979.  Hal ini sebagai bagian dari pengakuan konsep "satu China". 

Kementerian Luar Negeri China, Sabtu lalu mendesak AS untuk memberikan penanganan yang cermat terkait masalah Taiwan, untuk menghindari gangguan dalam hubungan kedua negara.

Baca: Pasca Trump Telepon Tsai, China Ajukan Protes Resmi ke AS

China sekama ini menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendali Beijing.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi pun menyerang sikap Taiwan terkait percakapan dengan AS tersebut. 

The China Daily pun memberitakan, tak ada isi substansial yang dibahas antara Presiden Tsai Ing-wen, dan semata hanya untuk menunjukkan kebanggaan Taiwan, atas langkah baru dengan AS.

Selain itu, kejadian itu juga mengalihkan perhatian publik secara sesaat kepada wilayah kepulauan tersebut, untuk menutup buruknya kondisi di sana. 

"Ini bisa jadi merupakan kesalahan yang dilakukan Tsai dan partainya untuk mengartikan lebih percakapan per telepon itu," demikian diungkap media tersebut.

Sementara, The Global Times, sebuah tabloid yang dikelola Partai Komunis yang berkuasa di China menyebut Trump sebagai sososk penggertak dan tak terduga.

Namun, Trump pun tak memiliki rencana untuk di bawa ke mana AS dalam pergaulan internasional.

"Trump pun tak memiliki pengalaman diplomatik dan tak menyadari dampak aksinya bagi hubungan kedua negara."

Baca: Trump Keluhkan Kebijakan Ekonomi dan Militer China via Twitter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com