Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan ke Pearl Harbor dalam Kenangan Veteran AL Jepang

Kompas.com - 05/12/2016, 11:56 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Masih jelas dalam ingatan Kuniyoshi Takimoto, kini berusia 95 tahun, ketika satu per satu pesawat tempur Jepang lepas landas dari geladak kapal induk Hiryu.

Hari itu, 7 Desember 1941, Jepang secara mengejutkan menyerang pangkalan AL Pearl Harbor di Hawaii yang sekaligus menyeret AS ke dalam kancah Perang Dunia II.

Dua hari ke depan, peringatan 75 tahun serangan Pearl Harbor ini akan dirayakan dengan penuh rasa nasionalisme di Jepang.

Namun, sebagai veteran perang yang saat itu menjadi mekanik pesawat terbang, Kuniyoshi mengaku memiliki perasaan tak nyaman jelang serangan bersejarah itu.

"Serangan itu hanyalah sebuah permulaan dan merupakan sebuah serangan terselubung," kata Kuniyoshi satu dari sedikit pelaku serangan Pearl Harbor yang masih hidup.

Kuniyoshi mengenang, dia dan kru angkatan laut lainnya sangat terkejut ketika mendapatkan informasi bahwa armada mereka sedang menuju Hawaii.

Saat berada 460 kilometer dari Pearl Harbor, Jepang melepas gelombang serangan pertama yang terdiri dari 180 pesawat tempur, termasuk pesawat Zero yang terkenal itu.

Pesawat-pesawat itu terbang dari geladak Hiryu dan kapal-kapal induk lainnya. Tak lama setelah gelombang pertama terbang, gelombang kedua serangan segera menyusul.

Kuniyoshi mengenang, pesawat-pesawat tempur itu terbang satu persatu tanpa ritual tertentu atau ucapan "banzai" yang dikumandangkan.

"Apa yang sering Anda saksikan dalam film tak pernah terjadi di kapal-kapal induk. Kami harus bekerja dan menghindari kematian," kenang Kuniyoshi.

Meski mengetahui risiko yang dihadapi karena menyerang pangkalan angkatan laut AS, Kuniyoshi mengaku sangat bangga bisa mendukung para pilot tempur.

"Kami membangun hubungan dan kepercayaan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata," tambah dia.

Setelah menyerang Pearl Harbor, Jepang melanjutkan kampanye militernya ke Filipina, Hongkong, Guam, Singapura, Malaysia, Myanmar, dan Indonesia.

Namun, meski di awal perang Jepang meraup kesuksesan tetapi dengan cepat peruntungan negeri itu berubah.

Dalam pertempuran Midway pada Juni 1942, arah perang berbalik. Jepang yang awalnya ofensif berbalik menjadi defensif.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com