Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2016, 19:14 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Kepolisian New South Wales menemukan beberapa rumah yang dijadikan ladang ganja di berbagai kawasan di Kota Sydney.

Petugas dari Tim Gugus Tugas Grassy lantas menyita lebih dari 940 pohon ganja, dalam penggerebekan pada Rabu (30/11/2016).

Tanaman ganja yang ditanam secara hidroponik itu ditemukan di tujuh rumah di Guildford, Miranda, Lidcombe, Kogarah, North Strathfield, Beverly Hills, dan Granville.

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Penekanan budidaya ini pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Kebutuhan air pada tanaman hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.

Polisi pun menangkap enam orang dalam penggerebekan lanjutan di enam rumah lainnya di Peakhurst, Padstow, Bankstown, Yagoona, Beverly Hills, dan Granville.

Mereka terdiri dari empat pria dan dua wanita, berusia antara 21 dan 26.

Keenam orang itu dikenai tuduhan berkaitan dengan narkoba dan keterlibatan dalam sindikat kejahatan.

Permohonan mereka untuk mendapat status tahanan luar pun ditolak Pengadilan di Bankstown.

Sebelum ini, polisi telah melakukan penggerebekan pada bulan Juli dan November lalu.

Penggerebekan dilakukan di Strathfield dan Merrylands. Kala itu, polisi menemukan lebih dari 970 pohon ganja di beberapa rumah.

Kepala Penyidik Stuart Bell dari Redfern Regional Enforcement Squad Commander mengatakan informasi dari masyarakat menjadi bagian penting untuk membongkar kasus ini.

"Kami memfokuskan diri pada pembuatan dan pemasok narkoba ilegal ini dalam usaha menghentikan narkoba dari sumbernya," kata dia.

"Dengan itu, saya mendorong anggota masyarakat untuk mengetahui tujuh tanda bila sebuah rumah digunakan untuk menanam ganja."

"Tanda itu antara lain adanya bau yang aneh, listrik yang dipindahkan, kaleng berisi bahan kimia, jendela yang ditutup rapat, pipa dan selang berada di tempat yang aneh, lampu yang terang menyala dan kendaraan yang datang di jam-jam tidak biasanya."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com