Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ali Artan Serang Ohio, Berapa Banyak Warga Somalia di AS Jadi Teroris?

Kompas.com - 30/11/2016, 09:00 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Serangan dengan mobil dan pisau daging yang dilakukan mahasiswa 18 tahun di kampus Universitas Ohio (OSU), menyebabkan keberadaan warga keturunan Somalia mendapat perhatian publik dan aparat.

Seperti yang diberitakan, serangan yang melukai setidaknya 11 orang tersebut dilakukan pemuda keturunan Somalia.

Sementara, keturunan Somalia merupakan salah satu komunitas warga pendatang yang jumlahnya cukup besar di Amerika Serikat.

Baca: Siapa Abdul Razak Ali Artan, Pelaku Serangan di Ohio yang Ditembak Mati?

Seperti diberitakan AFP, Rabu WIB (30/11/2016), investigasi atas insiden yang terjadi pada Selasa WIB kemarin masih bergulir.

Pelaku bernama Abdul Razak Ali Artan ditembak mati saat melakukan aksi brutalnya, oleh seorang polisi yang kebetulan berada di dekat lokasi. 

Baca: Dipuji, Aksi Cepat Seorang Polisi yang Tembak Mati Pelaku Serangan di Ohio

Namun, Ali Artan sempat membuat unggahan di Facebook yang dibuat menjelang serangan.

Media di AS mengabarkan, unggahan itu berisi ancaman panjang melawan kaum kafir dan ajakan agar umat Islam mendengarkan seruan Anwar al-Awlaki.

Anwar al-Awlaki adalah ulama kelompok teroris Al Qaeda, kelahiran AS, yang selama ini disebut menginspirasi banyak teror di AS.

Di hari yang sama, sebuah laman berita yang berafiliasi dengan kelompok teroris menyebut Ali Artan sebagai salah satu serdadu kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Serangan yang dilakukan Artan terjadi hanya berselang dua bulan sejak seorang pemuda keturunan Somalia berumur 22 tahun melukai sembilan orang dengan pisau di pusat perbelanjaan di St. Cloud, Minnesota.

Lalu, dua minggu yang lalu, sembilan pemuda keturunan Somalia dijatuhi vonis penjara setelah penangkapan mereka di Minneapolis, pada tahun 2014 silam.

Mereka tertangkap ketika merencanakan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan teroris ISIS. 

Sementara sejumlah warga keturunan Somalia lain dikabarkan berhasil pergi dan bergabung dengan ISIS di tahun 2007-2009.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com