Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2016, 21:20 WIB

PORT MORESTBY, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Papua Niugini (PNG), Peter O'Neill, mengusulkan langkah drastis untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu dan anak di negeri tersebut, yakni pelarangan melahirkan di rumah.

Dalam rencana ini, Peter O'Neill akan mengusulkan bahwa semua proses kelahiran harus dilakukan di klinik atau di rumah sakit.

"Saya sangat bertekad untuk menerapkan hal ini," katanya. "Tidak ada lagi alasan bagi para perempuan yang berusaha melahirkan di daerah terpencil."

Sedikitnya 1.500 ibu di PNG meninggal setiap tahun ketika melahirkan. Tingkat kematian bayi juga tinggi, yaitu 45 bayi meninggal dari sekitar 1.000 kelahiran.

Sebagai bandingannya di Australia, hanya tiga bayi yang meninggal diantara 1.000 kelahiran.

Kelompok kesehatan dan para dokter mengatakan bahwa PNG mengalami tingkat kematian yang tinggi karena separuh dari proses kelahiran terjadi di rumah di desa-desa terpencil.

PM O'Neill mengatakan bahwa dia akan mengubah keadaan dengan membayar para perempuan yang tinggal di pedesaan untuk mendatangi fasilitas kesehatan ketika akan melahirkan.

"Pemerintah akan mendanai para wanita hamil untuk melakukan perjalanan dari desa ke kawasan urban, sehingga mereka bisa melahirkan dengan aman dan kemudian kembali ke desa mereka."

"Dengan ini, tingkat kematian bayi akan turun, tingkat kematian ibu juga akan turun," ujarnya.

Masalah utama

O'Neill mengatakan, para dokter dari Kuba – yang akan dikirim ke daerah pedesaan sebagai bagian dari perjanjian bantuan baru – akan memberikan layanan kesehatan tambahan yang dibutuhkan bagi kebijakan baru tersebut.

Para dokter dan kelompok pegiat kesehatan perempuan menyambut baik niat pemerintah untuk menurunkan tingkat kematian ibu dan anak yang tinggi.

Walau demikian, mereka memperkirakan usulan ini tidak akan bisa dilakukan.

Professor Glen Mola, kepala bagian kandungan di University of Papua New Guinea, mengatakan, masalah utamanya adalah kurangnya dana bagi fasilitas kesehatan dan staf.

"Bila kita memiliki dana, mari tunjukkan. Kita sangat memerlukannya," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com