Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Pertimbangkan Jenderal Pembocor Rahasia Negara Jadi Menlu

Kompas.com - 29/11/2016, 13:26 WIB
Ericssen

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Kemunculan nama Jenderal David Petraeus sebagai calon Menteri Luar Negeri di kabinet Presiden terpilih Donald Trump mengejutkan banyak pihak.

Sebelumnya, Petraeus dan Trump melakukan pertemuan di Trump Tower, Senin malam (28/11/2016) waktu setempat, seperti dilansir Reuters.

Trump langsung bercuit di Twitter memuji Petraeus.

“Baru saja bertemu dengan Jenderal Petraeus, sangat impresif," tulis Trump.

Yang menjadi pergunjingan mengenai sosok yang terakhir menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen AS (CIA) ini tidak lain tidak bukan adalah skandal masa lalunya.

Purnawirawan jenderal bintang empat yang memiliki jejak karier cemerlang di perang Afghanistan dan Irak ini sedang menjalani dua tahun hukuman masa percobaan.

Jenderal berusia 64 ini dijerat karena membocorkan rahasia penting negara terhadap kekasih gelapnya.

Karir gemilang Petraeus terguncang tahun 2012, ketika perselingkuhannya dengan Paula Broadwell, yang menulis buku biografinya terbongkar.

Dia pun memilih mengundurkan diri dari jabatan Direktur CIA.

Rahasia negara yang dibocorkannya berisi nama-nama agen rahasia, strategi perang koalisi di Irak dan Afghanistan serta catatan percakapannya dengan Presiden Barack Obama dan Dewan Keamanan Nasional.

Bahkan, Petraeus awalnya berbohong kepada penyelidik dan membantah memberi informasi rahasia kepada Broadwell, namun kemudian setuju untuk mengaku bersalah.

“Mempertimbangkan nama Petraeus untuk posisi penting ini menunjukan bahwa retorik kampanye Trump terhadap Hillary Clinton hanyalah omong kosong," tutur Steven Aftergood, pakar politik dikutip Politico.

"Kita masih ingat bagaimana Trump terus mengecam Hillary terkait penggunaan e-mail dan server pribadi dalam menangani rahasia negara saat Hillary menjabat Menlu. Trump menunjukan kemunafikannya,” tegas dia.

Jabatan Menlu yang sangat prestisius ini menjadi bahan perbincangan hangat beberapa pekan ini.

Nama lain yang juga dipertimbangkan untuk posisi ini adalah Mantan Gubernur Massachusetts dan Capres Republik Mitt Romney, Mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani, Senator Tennessee Bob Corker dan Mantan Duta Besar AS untuk PBB John Bolton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com