Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Arkelog Temukan Kota Tua Mesir Berusia 7.000 Tahun

Kompas.com - 24/11/2016, 14:17 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Para arkeolog Mesir dikabarkan berhasil menemukan sebuah kota dan pemakaman tua berusia 7.000 tahun.

Kota tua yang berasal dari masa dinasti pertama ini berada di provinsi Sohak, wilayah selatan Mesir.

Temuan baru ini bisa menjadi berkah bagi industri pariwisata Mesir yang mengalami kemunduran sejak gerakan sipil yang menjungkalkan diktator Hosni Mubarak pada 2011.

Di sisa-sisa kota tua ini nampaknya menjadi tempat tinggal para pejabat tinggi kerajaan dan pembuat makam.

Penemuan kota ini diharapkan bisa memberikan pandangan baru terhadap Abydos, satu dari kota-kota tua yang ditemukan di Mesir.

Para pakar mengatakan, Abydos pernah menjadi ibu kota Mesir menjelang akhir periode pradinasti dan selama pemerintahan empat dinasti pertama.

Kota tua yang hilang ini ditemukan sekitar 400 meter dari kuil Seti I, sebuah bangunan yang berasal dari periode Kerajaan Baru di seberang Sungai Nil di dekat kota Luxor.

Sejauh ini para arkeolog sudah menemukan sisa gubuk, sisa-sisa keramik, peralatan besi, dan 15 kuburan besar.

"Ukuran dari beberapa makam yang ditemukan lebih besar dari makam kerajaan yang ditemukan di Abydos dan berasal dari masa dinasti pertama," demikian penjelasan Kementerian Kepurbakalaan Mesir.

"Temuan ini membuktikan mereka yang dimakamkan adalah para orang penting dan menunjukkan tingkat sosial mereka di masa awal Mesir kuno," tambah pernyataan itu.

Sejak revolusi rakyat ditambah pengeboman pesawat Rusia yang menewaskan 224 orang di kawasan wisata Laut Merah pada Oktober 2015, industri pariwisata Mesir memang belum pulih benar.

Pada 2010, sebanyak 14,7 juta wisatawan mengunjungi Mesir. Jumlah itu menurun menjadi 9,8 juta pada 2011.

Pada kuartal pertama 2016, hanya 1,2 juta turis yang berkunjung ke Mesir, turun dibanding periode sama tahun lalu yang masih mencapai 2,2 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com