Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Presiden Korsel Beli Ratusan Pil Viagra, Siapa Penggunanya?

Kompas.com - 23/11/2016, 21:25 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Skandal politik dan korupsi di Korea Selatan yang melibatkan Presiden Park Geun-hye meluas dan memasuki ranah kehidupan yang sangat pribadi.

Jung Youn-kuk, juru bicara kepresidenan, menjelaskan, hampir 400 pil Viagra, yang biasanya digunakan untuk mengatasi masalah ereksi pada pria, dibeli untuk menangani mual karena ketinggian dalam lawatan resmi ke Afrika timur.

Namun, pada Rabu (23/11/2016), Jung juga menegaskan bahwa pil tersebut tidak pernah digunakan.

"Kami membeli untuk perjalanan itu, tetapi tidak digunakan," kata dia dengan menambahkan bahwa Viagra juga efektif untuk mengatasi mual karena ketinggian.

Presiden Park tidak pernah menikah dan diketahui tidak memiliki pacar.

Penjelasan ini menanggapi pernyataan satu partai oposisi sehari sebelumnya bahwa kantor kepresidenan Korsel membeli ratusan pil Viagra dan versi generiknya.

Presiden Park berada dalam tekanan politik besar setelah seorang teman dekatnya, Choi Soon-sil, diduga ikut campur tangan dalam urusan negara maupun kehidupan pribadi presiden.

Kehidupan pribadi yang dimaksud, antara lain, soal baju yang sebaiknya dikenakan oleh Presiden Park.

Choi juga sudah didakwa karena menekan perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk memberi sumbangan senilai lebih dari 60 juta dollar AS atau sekitar Rp 803 miliar ke yayasan-yayasan yang dipimpinnya.

Pihak kejaksaan sudah menyatakan bahwa Presiden Park berperan dalam skandal korupsi yang melibatkan Choi, tetapi Presiden tidak bisa didakwa selama masih menjabat.

Skandal ini memicu aksi unjuk rasa besar-besaran oleh rakyat Korsel yang memintanya mundur.

Sementara partai oposisi utama, Partai Demokrat, sepakat untuk menyiapkan pemakzulan Presiden Park.

Selain membeli pil Viagra, kantor presiden juga membeli ratusan dosis suntikan dari plasenta manusia dan vitamin, yang biasa digunakan untuk detoksifikasi dan perawatan antipenuaan.

Namun, Jung mengatakan, obat-obatan tersebut dibeli untuk para pekerja di kantor presiden, termasuk pengawal Presiden Park.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com