Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Uzur Ini Belajar Merajut demi Membuat Topi bagi Para Bayi Prematur

Kompas.com - 23/11/2016, 14:19 WIB

ATLANTA, KOMPAS.com - Di saat usia sudah memasuki masa senja, kebanyakan orang mungkin akan lebih memilih untuk bersantai dan menikmati hari tua.

Namun, hal itu tak berlaku bagi Ed Moseley, seorang pensiunan insinyur berusia 86 tahun. Di usia senjanya itu, Ed memilih untuk belajar merajut.

Untuk apa? ternyata Ed ingin membuatkan topi dari bahan wol untuk bayi-bayi prematur di sebuah rumah sakit di Atlanta.

Beberapa bulan lalu, pamti jompo Dogwood Forest di Acwood, Georgia menggalang penghuninya itu merajut topi untuk para bayi prematur.

Ed sepanjang hidupnya tak pernah mengetahui cara merajut benang wol. Namun, dia merasa berkewajiban untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan itu.

"Saya ceritakan kegiatan ini kepada putri saya dan bertanya bagaimana saya belajar merajut? Apa yang harus saya lakukan?" kata Ed kepada harian Atlanta Journal-Constitution.

"Putri saya lalu pergi membeli peralatan merajut, benang, dan buku instruksi cara merajut untuk saya. Jadi saya mulai belajar dan ini hanya butuh kesabaran," tambah Ed.

Ed lalu mulai merajut sambil menonton televisi dan memacu dirinya agar dapat menyelesaikan sebuah topi dalam satu jam.

Setelah cukup mahir, Ed malah diminta mengajar sesama penghuni dan staf panti untuk membuat topi rajutan.

Akhirnya, rumah jompo tempat Ed tinggal itu mampu menyumbangkan 300 buah topi, dan Ed sendiri membuat sebanyak 55 buah.

Ratusan topi rajutan itu kemudian dikirim ke fasilitas perawatan intensif bayi-bayi yang baru dilahirkan di RS Atlanta Northside.

Rumah sakit ini adalah rumah sakit yang membantu kelahiran bayi paling banyak dari rumah sakit manapun di AS, termasuk di dalamnya 2.000 bayi prematur setiap tahunnya.

Di rumah sakit yang sama juga Ed menjalani kemoterapi untuk penyakit kanker yang dideritanya.

Ternyata, kiriman topi rajutan dari para manula ini menyentuh hati para orangtua yang baru mendapatkan anak, khususnya yang melahirkan bayi prematur.

"Sangat senang mengetahui bahwa ada orang yang memikirkan bayi-bayi ini. Apalagi pria ini menghabiskan waktunya untuk membantu anak-anak sungguh berarti bagi kami," kata Doug Bunt, yang anaknya lahir prematur pada 12 November lalu.

Pencapaian Ed Moseley bahkan menginspirasi para siswa sekolah tempat cucunya mengajarkan cara merajut kepada anak-anak.

Tak hanya itu, Ed kini tak hanya merajut topi untuk bayi-bayi prematur, dia kini juga menerima pesanan dari teman dan kerabatnya.

"Saya menerima pesanan sekaran. Selama mereka menyediakan benangnya, saya tak membebankan ongkos untuk mereka," ujar Ed.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com