Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Banglades, Ratusan Pengungsi Rohingya Bawa Kisah Horor

Kompas.com - 22/11/2016, 17:39 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Ratusan orang warga minoritas Rohingya tiba di Banglades setelah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar. Demikian disampaikan pemimpin masyarakat setempat, Selasa (22/11/2016).

Ratusan pengungsi yang berhasil melintasi perbatasan Banglades, datang dengan setumpuk kesaksian soal kekejaman tentara yang membunuh warga dan membakar desa.

"Tentara Myanmar membunuh ayah dan kakak saya. Saya bersembunyi di bukit lalu berjalan dan merenangi sungai sebelum berlindung di sebuah masjid di Banglades," kata Mohammad Amin (17).

Amin menambahkan, dia dan 15 orang lainnya kabur dari kampung mereka di negara bagian Rakhine, Myanmar lima hari lalu dan tiba di Banglades setelah berenang menyeberangi Sungai Naf yang memisahkan kedua negara.

"Sejauh mata saya memandang, saya hanya melihat rumah-rumah yang terbakar. Saya tak tahu bagaimana nasib ibu dan saudara perempuan saya," lanjut Amin.

Pengungsi Rohingya lain yang tiba di Banglades adalah Zohra Khatun (25), yang melarikan diri bersama tujuh anaknya setelah desanya habis dibakar.

Perempuan ini mendapatkan pertolongan dari kerabatnya yang sudah tinggal di sebuah kamp pengungsi di Banglades.

"Saya menunggu dua hari sebelum saya mendapatkan kesempatan menyeberangi sungai dan tiba di sini," ujar Zohra.

Kerabat Zohra yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, di kamp itu ditampung setidaknya 100 keluarga selama dua hari terakhir.

Ratusan orang yang masuk ke Banglades ini terbilang beruntung, sebab pasukan penjaga perbatasan Banglades sehari sebelumnya mengusir 300 orang Rohingya dari perbatasannya.

"Kami mencegah mereka melintasi perbatasan, terutama mereka yang mencoba melintasi perbatasan yang dihalangi pagar kawat," kata komandan pasukan penjaga perbatasan Banglades.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com