Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan di Perbatasan Myanmar dan China, 2 Warga Sipil Tewas

Kompas.com - 20/11/2016, 16:30 WIB

YANGON, KOMPAS.com - Dua warga sipil tewas dalam sebuah bentrokan bersenjata di sebuah kota di wilayah utara Myanmar yang berbatasan dengan China, Minggu (20/11/2016).

Bentrokan terbaru ini merupakan pukulan terbaru bagi pemimpin pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi yang berharap pemberontakan sejumlah etnis di Myanmar di kawasan perbatasan bisa diselesaikan dengan damai.

Warga kota Muse, yang dikenal sebagai kawasan penyelundupan, mengatakan, baku tembak berlangsung sejak Minggu dini hari.

"Petugas dari pos perbatasan kini bergerak menuju Muse tetapi kami belum tahu kelompok mana yang terlibat baku tembak," kta Aye Aye, warga kota Muse.

"Seorang pria dan wanita tewas akibat terkena tembakan. Mereka meninggal dunia di rumah sakit pagi ini. Masih ada 25 orang linnya yng terluka," kata seorang staf rumah sakit.

Pertempuran antara tentara Myanmar dan pemberontak Tentara Kemerdekan Kachin (KIA) pecah kembali pada 2011 setelah gencatan senjata selama 17 tahun berakhir.

Sejak itulah, sekitar 100.000 warga Kachin terpaksa mengungsi ke negara bagin Shan, tetangga mereka.

Kota Muse sendiri terletak tak jauh dari Kachin, dan hanya dipisahkan dengan China oleh sebuah sungai.

Aung San Suu Kyi telah berusaha menggelar perundingan damai dengan sejumlah suku minoritas yang mengangkat senjata melawan pemerintah.

Namun, perang berkepanjangan di negara bagian Kachin dan Shan membayangi pembicaraan damai. Sehingga upaya untuk menghentikan konflik yang kompleks ini bisa memakan waktu bertahun-tahun.

September lalu, pertempuran kembali pecah antara pemberontak dan militer di wilayah selatan negara bagian Karen.

Sementara, negara bagian Rakhine di sisi barat saat ini sedang berada dalam pengawasan ketat setelah serangkaian serangan mematikan orang puluhan orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com