Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Kalah Pemilu, Hillary Ingin Baca Buku dan Tak Keluar Rumah

Kompas.com - 18/11/2016, 05:15 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Hillary Clinton secara gamblang mengungkapkan kekecewaannya setelah kalah dari Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat pekan lalu.

Calon presiden dari Partai Demokrat itu mengatakan ingin 'berbaring dengan buku yang bagus dan tidak akan ke luar dari rumah lagi'.

Namun dalam pidato di sebuah yayasan anak di Washington,  yang merupakan penampilan umum pertamanya sejak pemilu 8 November, Hillary mendesak para hadirin  agar jangan pernah menyerah.

Hillary juga mengajak hadirin yang datang ke acara tersebut untuk tetap memperjuangkan nilai-nilai Amerika Serikat.

Hillary mendapat total suara pemilih yang lebih besar dari Trump, yang meraih jumlah wilayah pemilihan lebih banyak sehingga, berdasarkan sistem pemilihan di AS, meraih kemenangan akhir.

"Sekarang saya akan mengakui bahwa datang ke sini malam ini, bukan hal yang paling mudah bagi saya," katanya saat menerima penghargaan dari Yayasan Children Defence Fund.

Dia menyadari bahwa banyak orang yang amat kecewa dengan hasil pemilihan presiden tersebut.

"Saya juga, lebih dari yang bisa saya ungkapkan," Hillary mengatakan tentang kekecewaannya.

"Saya tahu ini tidak mudah. Saya tahu bahwa sepanjang pekan lalu banyak orang yang bertanya kepada diri sendiri apakah Amerika merupakan negara seperti yang mereka pikirkan," ujarnya.

"Perpecahan nyata akibat pemilihan ini mendalam, namun dengar saya ketika mengatakan ini. Amerika bernilai. Anak-anak kita bernilai. Yakinlah dengan negara kita, perjuangan nilai-nilai kita dan jangan, pernah menyerah," tegasnya.

Dalam pidato saat mengakui kekalahannya pekan lalu, Hillary mengatakan saingannya Trump harus diberi kesempatan untuk memimpin.

Berdasarkan pembicaraan telepon yang bocor ke media, Hillary juga menuding kekalahannya pada pengumuman Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, untuk menyelidiki sejumlah email baru saat dia menjabat menteri luar negeri.

Pengumuman itu disampaikan sekitar sepekan menjelang pemungutan suara dan FBI memutuskan bahwa penggunaan email pribadi dalam kapasitas menlu itu tidak mengandung unsur pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com