Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu RI: Negara Islam Harus Selesaikan Perbedaan dengan Cara Damai

Kompas.com - 17/11/2016, 21:13 WIB

MEKAH, KOMPAS.com - Usai serangan rudal balistik yang dilepaskan kelompok pemberontak Houthi di Yaman ke arah kota Mekah belum lama ini, para menteri luar negeri negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) menggelar sidang darurat di Mekah, Arab Saudi.

Dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan pentingnya stabilitas dan keamanan di dunia Islam. Demikian siaran pers Kemenlu RI yang diterima Kompas.com.

“Negara-negara anggota OKI perlu memperkuat komitmen untuk meningkatkan kerja sama dan solidaritas dalam menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas, serta kesejahteraan dunia Islam,” kata Retno, Kamis (17/11/2016).

Menlu Retno menambahkan, Indonesia selalu mengingatkan pentingnya negara-negara Timur Tengah berlaku dan bertindak sejalan dengan ajaran agama Islam yang rahmatan lil alamin.

Namun, lanjut Retno, dari perkembangan yang terjadi di kawasan ini justru yang terlihat adalah hal sebaliknya, terutama terkait situasi di Yaman.

"Negara-negara Islam harus bisa menyelesaikan perbedaan yang dihadapi secara damai," Retno menegaskan.

Meski secara geografis Yaman jauh dari Indonesia, Retno mengatakan, konflik di negeri tetangga Arab Saudi itu sudah membahayakan kepentingan Indonesia di kawasan tersebut.

Konflik di Yaman, tambah Retno setidaknya mengakibatkan satu diplomat Indonesia terluka dan ribuan WNI di negeri itu harus dievakuasi.

"Konflik tidak memberikan keuntungan, hanya membawa penderitaan dan masalah kemanusiaan serta menghambat pembangunan," kata Retno.

Retno melanjutkkan, Indonesia, sebagai anggota OKI, terus mendorong penyelesaian konflik Yaman secara inklusif dan damai seperti yang pernah diupayakan PBB dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

“Untuk itu langkah pertama yang perlu segera diambil adalah menghentikan kekerasan terhadap masyarakat sipil di Yemen,” ujar Retno tegas.

Terkait penembakan misil balistik ke wilayah Arab Saudi, khususnya ke kota Mekah, Retno mengatakan, pemerintah Indonesia mengecam keras aksi tersebut.

Tempat suci milik agama apapun, kata Retno, harus selalu dihormati dan dilindungi.

“Indonesia mengecam dan tidak dapat mentolerir semua aksi atau serangan terhadap tempat suci agama manapun,” ujar Retno.

Sehingga, Retno menyampaikan, pembentukan Contact Group on Peace and Conflict Resolution (OIC-PCR) yang digagas Indonesia menjadi sangat relevan dalam upaya mewujudkan perdamaian di dunia Islam.

Pertemuan ini juga mengesahkan resolusi terkait peluncuran rudal balistik kelompok Houthi di Yaman.

Resolusi tersebut memuat usulan Indonesia mengenai perlunya OKI meningkatkan solidaritas  saling menguntungkan dan sejalan dengan nilai Islam sebagai Rahmatan lil Alamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com